Samarinda, Klausa.co – Kota Tepian kembali dikejutkan dengan insiden tenggelamnya seorang anak berusia 13 tahun di Teluk Lerong Garden, Samarinda, pada Sabtu (22/6/2024). Tragedi ini menambah daftar panjang musibah serupa di sepanjang Tepian Mahakam. Menanggapi kejadian ini, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, angkat bicara dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan begitu saja,” ujar Andi Harun.
Menurutnya, kecelakaan bisa terjadi di mana pun. Namun dia mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Andi Harun pun menolak usulan untuk memasang pagar di sepanjang tepi sungai sebagai solusi. Ia berpendapat bahwa hal tersebut tidak praktis dan justru akan mengubah wajah kota.
“Kalau misalnya setiap ada yang tenggelam kita pasang pagar, nanti kota ini menjadi kota pagar,” jelasnya.
Wali Kota Samarinda ini menekankan bahwa pembatas di Tepian Mahakam sudah cukup tinggi, sehingga kecelakaan seperti anak tenggelam tidak akan terjadi jika tidak ada yang sengaja terjun ke tengah sungai.
“Kalau tidak sengaja terjun ke tengah sungai, kemungkinan besar musibah anak tenggelam tidak akan terjadi,” katanya.
Solusi terbaik, menurut Andi Harun, adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian masyarakat, terutama bagi orang tua yang menjaga anak-anaknya.
“Saya kira yang paling bijaksana adalah kita meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan. Mudah-mudahan kita juga dapat menjaga anak-anak kita lebih baik,” ucapnya.
AH, sapaan akrab Andi Harun, juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan di kawasan sekitar sungai.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat berada di dekat sungai,” tutupnya. (Yah/Fch/Klausa)