Kutim, Klausa.co – Kaltim Prima Coal (KPC) kembali menjadi sorotan tajam anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmi. Ia mengkritik lambatnya realisasi proyek infrastruktur dan nilai Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinilai stagnan.
“KPC perlu memenuhi janjinya dan mempercepat pelaksanaan proyek yang telah dijanjikan,” tegas Jimmi, saat ditemui awak media di halaman kantor DPRD Kutim.
Menurutnya, KPC terkesan lamban dalam menyelesaikan proyek-proyek yang telah disepakati dengan pemerintah daerah. Hal ini, kata Jimmi, merugikan masyarakat Kutim yang menantikan manfaat dari pembangunan tersebut.
“Dulu KPC pernah berjanji hanya bertahap tanpa ada deadline waktu untuk menyelesaikannya. Itu yang perlu kami dorong,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Jimmi juga menyoroti nilai CSR KPC yang dinilai tidak sebanding dengan keuntungan yang diraih perusahaan. Ia mendorong agar KPC meningkatkan kontribusi CSR secara signifikan, minimal dua hingga tiga kali lipat dari nilai saat ini, yaitu USD 5 juta.
“Pendapatan terbesar kita itu dari KPC, maka kita harus memastikan bahwa komitmen mereka dalam pembangunan dapat terlaksana,” tegasnya.
Di sisi lain, Jimmi mengungkapkan bahwa Komisi C DPRD Kutim akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memastikan kelancaran proyek-proyek pembangunan KPC.
“Kami ingin tahu sejauh mana KPC telah berkonsultasi dengan ESDM terkait dengan proyek-proyek mereka. Jangan sampai ada pelanggaran yang dilakukan,” ujarnya.
Jimmi menegaskan bahwa DPRD Kutim akan terus mengawasi dan mendorong KPC agar meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan di Kutim melalui CSR dan memastikan semua proyek infrastruktur dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
“Kami akan terus mengawasi dan mendorong KPC guna meningkatkan kontribusinya demi kesejahteraan masyarakat Kutim” pungkasnya. (Nur/Mul/ADV/DPRD Kutim)