Kukar, Klausa.co – Limbah pohon pisang yang biasanya dibuang begitu saja, ternyata bisa diolah menjadi produk makanan yang lezat dan bernilai ekonomis. Itulah yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Mereka membuat dodol kulit pisang dan keripik gedebog pisang dari limbah pohon pisang yang ada di sekitar mereka. Produk-produk ini tidak hanya menghemat biaya bahan baku, tetapi juga mengurangi sampah organik yang berpotensi mencemari lingkungan.
Untuk membuat dodol kulit pisang, mereka memanfaatkan kulit pisang yang sudah dikeringkan dan ditumbuk halus. Kulit pisang ini kemudian dicampur dengan gula merah, santan, tepung beras, dan vanili. Adonan ini dimasak dengan api kecil sambil diaduk hingga mengental dan berwarna cokelat.
Sedangkan untuk membuat keripik gedebog pisang, mereka menggunakan bagian batang pisang yang biasanya dibuang setelah panen buahnya. Gedebog pisang ini dipotong tipis-tipis, direndam dalam air garam, dan digoreng hingga kering dan renyah.
Produk-produk ini memiliki rasa yang khas dan gurih, serta kandungan gizi yang tinggi. Kulit pisang mengandung serat, vitamin C, kalium, dan antioksidan. Gedebog pisang mengandung karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan zat besi.
Masyarakat Kembang Janggut mendapatkan bimbingan dan pelatihan untuk mengolah limbah pohon pisang menjadi produk makanan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kukar. Selain itu, mereka juga dibantu untuk mengurus perizinan usaha agar produk mereka bisa dipasarkan secara luas.
Kabid Pendayagunaan Sapras, SDA dan TTG DPMD Kukar, Atih Hayati mengatakan, inovasi masyarakat Kembang Janggut ini patut diapresiasi dan didukung. Ia berharap akan ada banyak produk olahan lainnya yang bisa menjadi unggulan desa dan kecamatan.
“Kukar memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan menjadi produk-produk berkualitas. Kami siap membantu masyarakat untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif,” ujarnya. (Dy/Mul/ADV/Diskominfo Kukar)