Klausa.co

Pasar Beluluq Lingau Diyakini Akan Menjadi Ikon Baru di Bumi Etam

Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda, Rusdi saat menghadiri peresmian Pasar Beluluq Lingau (Foto: Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Kehadiran eks Pasar Rakyat Dayak, atau sekarang disebut Pasar Beluluq Lingau yang terletak di Jalan PM Noor Kota Samarinda diyakini akan menjadi ikon baru di Provinsi Kalimantan Timur seperti Yogyakarta.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Rusdi saat menghadiri peresmian Pasar Beluluq Lingau yang diresmikan Wali Kota Samarinda Andi Harun pada Rabu (8/2/2023).

Menurutnya, Pasar Beluluq Lingau bisa menjadi pusat penjualan kerajinan khas Kalimantan seperti halnya Malioboro ataupun Teras Java di Yogyakarta. Dulunya, di Malioboro itu kerajinannya terpampang dikiri dan kanan jalan, tapi sekarang berubah menjadi Teras Java.

“Kan seperti di Yogyakarta. Di sini juga bisa begitu. Nanti akan ada ungkapan seperti di Yogyakarta. Rasanya tidak sah kalau kita belum ke Malioboro, karena kerajinan dan kaos-kaos disana,” ujarnya.

Baca Juga:  Wacana Daur Ulang Sampah Masuk Muatan Lokal, Subandi Harap Dapat Terealisasi

Dengan peresmian Pasar Beluluq Lingau ini, Rusdi yakin pasar tradisional tersebut pasti akan terkenal. Dampak positifnya, semua orang akan datang ke Kota Samarinda. Apalagi sekarang ini Ibu Kota Negara (IKN) berpindah ke Kaltim.

“Saya yakin pasti banyak yang tertarik ke pasar ini. Kalau kayak Teras Java itu kan modelnya kayak disatukan. Ada teras satu, ada teras dua dan seterusnya. Jadi semua UMKM di dalam situ,” terangnya.

Kendati demikian, ia mengusulkan agar banyak produk-produk lokal bisa masuk ke Pasar Beluluq Lingau. Harus ada variasi yang membuat masyarakat tertarik ke Kota Samarinda.

“Mungkin produknya harus lebih ditata. Produk unggulan diseluruh Bumi Etam harusnya ada di sini,” tegasnya.

Baca Juga:  Dispora Kaltim Genjot Pembinaan Atlet Bermental Juara dan Infrastruktur Olahraga Modern

Rusdi benar-benar berharap agar Pasar Rakyat ini bisa menarik masyarakat lokal maupun wisatawan. Selain itu, ia berpesan agar para pengrajin mendapat pelatihan dari pemerintah.

“Terkadang di Samarinda ini kan kita bingung mau mengarahkan ke mana, misalnya oleh-oleh tradisional khas Kalimantan yang terkenal dengan suku dayak. Kalau disini sudah bisa kita lihat, ada manik-manik, tas dan lain-lain,” paparnya.

“Saya rasa para pengrajin motif dayak itu perlu ditingkatkan lagi kemampuannya, supaya produk semakin menarik dan banyak orang datang kesini. Karena kerajinan khasnya sudah ada disini,” sambungnya. (Apr/Fch/Adv/DPRD Samarinda)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co