Samarinda, Klausa.co – Dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda menggelar Workshop Tematik Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Diamond Hotel Samarinda, Jalan Lambung Mangkurat, Kecamatan Sungai Pinang. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan media massa.
Workshop ini merupakan bagian dari komitmen BNN Kota Samarinda untuk memerangi narkoba di wilayahnya. Kepala BNN Kota Samarinda, Kombes Pol Liliek Tribhawono Iryanto, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerjasama antar-sektor dalam upaya pencegahan narkoba.
“Penanggulangan narkoba tidak bisa dilakukan oleh BNN sendiri, tetapi membutuhkan kerjasama dari semua pihak,” ujar Liliek.
Ia menjelaskan bahwa BNN telah berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk kepolisian, dalam menangani masalah narkotika di Samarinda. “Dalam dua tahun terakhir, dari 2022 hingga Mei 2024, ada lebih dari 700 kasus narkotika dengan hampir 1000 tersangka yang dilaporkan oleh kepolisian,” ungkapnya.
Liliek mengajak masyarakat dan semua pihak terkait untuk aktif dalam upaya pencegahan narkotika. “Ayo kita bersatu padu dalam pencegahan dan bekerja sama dengan semua stakeholder,” tambahnya.
Workshop ini menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti perwakilan dari BNN Pusat, akademisi, dan praktisi. Para narasumber memaparkan materi tentang bahaya narkoba, modus operandi peredaran narkoba, dan strategi pencegahan narkoba.
Selain itu, workshop ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang memungkinkan para peserta untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang narkoba dan bagaimana cara menjauhinya.
Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Kota Samarinda, Suparmin, yang hadir dalam acara ini, mengapresiasi BNN Kota Samarinda atas penyelenggaraan workshop ini. “Workshop ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba,” ujarnya.
Ia juga berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan informasi yang diperoleh dalam workshop ini untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.
Rusdiyanto, redaktur Koran Kaltim yang mewakili media massa, dalam sambutannya menyampaikan peran vital media dalam menyebarkan informasi yang benar dan mendidik tentang bahaya narkoba.
“Media massa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang dapat dengan mudah dipahami masyarakat tentang mengapa narkoba harus dihindari dan apa konsekuensinya,” tuturnya.
Ia berharap agar media massa dapat bekerja sama dengan BNN dan instansi terkait lainnya dalam upaya pencegahan narkoba.
Workshop Tematik P4GN ini merupakan salah satu upaya BNN Kota Samarinda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan narkoba. Dengan kerjasama antar-sektor dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Samarinda dapat terbebas dari narkoba. (Yah/Fch/Klausa)