Samarinda, Klausa.co – Musim hujan yang mengguyur Kecamatan Samarinda Utara kian memperburuk kondisi warga. Genangan air yang mencapai dada orang dewasa telah melumpuhkan kehidupan sehari-hari, terutama di kawasan Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Timur. Pemukiman tenggelam, jalan-jalan utama terputus, dan barang-barang rumah tangga rusak tak terselamatkan.
Sistem drainase yang tak memadai dan kurang perawatan menjadi kambing hitam dari musibah ini. Air hujan yang seharusnya mengalir ke Sungai Karang Mumus justru tertahan, menciptakan genangan yang sulit surut. Warga pun geram dan mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret memperbaiki infrastruktur.
Sapto Setyo Pramono, anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), tak tinggal diam. Ia menilai pemerintah harus bergerak cepat sebelum situasi semakin parah.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Samarinda agar perbaikan drainase di kawasan terdampak, khususnya Jalan Padat Karya, masuk prioritas dalam perencanaan anggaran. Tidak bisa ditunda lagi,” ujar Sapto tegas.
Data mencatat, banjir pada Oktober lalu menggenangi rumah-rumah warga hingga ketinggian 160 sentimeter. Sekitar 125 keluarga atau lebih dari 800 jiwa terpaksa hidup dalam kesulitan. Selain itu, kerugian ekonomi tak terhindarkan. Usaha kecil terhenti, sementara barang-barang rumah tangga banyak yang rusak.
Sapto pun mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Kaltim mengalokasikan dana khusus untuk percepatan perbaikan infrastruktur di wilayah ini. Meski anggaran 2025 sudah disahkan, ia berharap proyek ini dapat masuk sebagai prioritas utama pada 2026.
Selain alokasi anggaran, Sapto menekankan pentingnya partisipasi warga dalam mengawasi proyek-proyek perbaikan agar berjalan sesuai harapan. Koordinasi yang solid antara Pemerintah Kota Samarinda dan dinas terkait juga harus diperkuat. Hal ini menjadi mendesak mengingat debit air di Waduk Benanga kini meningkat, meningkatkan risiko banjir lebih besar.
“Banjir ini bukan hanya merusak rumah, tapi juga menghancurkan ekonomi warga. Pemerintah harus segera memberikan solusi nyata, bukan sekadar janji,” tutup Sapto. (Yah/Fch/ADV/DPRD Kaltim)