Klausa.co

Swipe untuk membaca artikel

Search

Umat Buddha Samarinda Semarakkan Waisak dengan Ritual Pindapata di Vihara Muladharma

Semarak Waisak dalam ritual Pindapata di Vihara Muladharma (Foto: Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Ritual Pindapata, tradisi persembahan makanan dari umat Buddha kepada para bhikkhu, menjadi penanda dimulainya perayaan Waisak 2568 TB/2024 M di Vihara Muladharma, Jalan PM Noor, Samarinda, pada Kamis, (23/5/2024).

Semaraknya suasana Vihara Muladharma menyambut pagi suci Waisak. Puluhan umat Buddha, dengan wajah penuh kebahagiaan, berbondong-bondong membawa berbagai macam makanan untuk dipersembahkan kepada para bhikkhu.

Tepat pukul 10.30 Wita, seorang bhikkhu dengan langkah tenang keluar dari balai tempatnya beristirahat. Di tangannya, sebuah mangkuk kosong siap menampung berkah dari para umat. Satu per satu, dengan penuh hormat, umat Buddha menyerahkan sekepal nasi kepada bhikkhu. Setelah menerima persembahan, sang bhikkhu membalas dengan doa dan berkat bagi para umat.

Ritual Pindapata ini merupakan tradisi yang telah dijalankan sejak zaman Buddha Gautama dan menjadi bagian penting dalam perayaan Waisak. Tradisi ini melambangkan kemurahan hati umat Buddha dalam membantu para bhikkhu yang hidup dalam kesederhanaan.

Baca Juga:  Usulan Anggaran Pertanian Kaltim Jadi 20 Persen, Ananda Moeis: Harus Dimaksimalkan
Advertisements

Suasana Waisak tahun ini terasa lebih semarak dan penuh makna di Vihara Muladharma. Antusiasme umat Buddha terlihat jelas dari padatnya pengunjung yang hadir sejak pagi hari.

“Semangatnya tahun ini, umat lebih bersemangat dan antusias melaksanakan Waisak,” ujar Pandita Madya, Ferdianto Cahyadi.

“Walaupun tadi sempat gerimis, tidak mengurangi semangat para umat untuk hadir. Malah, sekalian blessing,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut Bhante Thitaviriyo Thera, ritual Pindapata ini tidak hanya menjadi berkah bagi para bhikkhu, tetapi juga bagi umat Buddha yang melakukan persembahan.

Baca Juga:  Pemadanan Data Bansos, Rusmadi: Harus Rampung Dua Minggu
Advertisements

“Pindapata itu bhante membawa mangkuk kemudian umat berdana makanan kepada bhante. Setelah itu bhante melakukan blessing. Karena di momen Waisak ini, mereka berkesempatan datang ke vihara untuk berbuat baik,” jelas Bhante Thitaviriyo.

Kemeriahan Waisak di Vihara Muladharma tidak berhenti di Ritual Pindapata. Pada malam harinya, umat Buddha akan berkumpul kembali untuk merayakan detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 21.52 Wita. Acara ini akan berlangsung pada pukul 19.30 Wita hingga pukul 23.00 Wita, dan dilanjutkan dengan meditasi selama 30 menit.

Baca Juga:  Perkuat Lini Serang, Borneo FC Rekrut Goselink

Ferdianto berharap rangkaian acara Waisak ini dapat berjalan dengan lancar dan membawa kebahagiaan bagi seluruh umat Buddha.

“Kebersamaan dan kerukunan betul-betul bisa kita capai dan tunjukkan kepada masyarakat bahwa umat Buddha sangat menghargai kebersamaan dan persatuan,” pungkasnya.

Advertisements

Waisak di Vihara Muladharma menjadi bukti nyata semangat dan keharmonisan umat Buddha dalam merayakan hari suci ini. Tradisi Pindapata dan berbagai rangkaian acara lainnya menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur Buddhisme yang penuh kasih sayang dan kedamaian. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

prolog dan benuanta

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co