Klausa.co

Tanggul Tambang Batu Bara Jebol Diduga Picu Banjir Samarinda, BPBD Lakukan Penyelidikan

Kondisi banjir di kawasan Lempake, Samarinda (Foto: Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Sabtu sore (16/12/2023), hujan berintensitas tinggi menerjang Samarinda. Hujan dengan durasi kurang lebih 90 menit itu menyebabkan beberapa wilayah di Kota Tepian tergenang.

Beberapa kawasan yang mengalami dampak cukup parah adalah Jalan DI Panjaitan dan Jalan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang. Di sana ketinggian air bervariasi. Mulai lutut hingga setinggi dada orang dewasa.

Banjir membuat arus lalu lintas lumpuh. Kendaraan roda dua banyak yang mogok, bahkan ada yang nyaris terseret derasnya arus. Warga yang bermukim di dataran rendah panik dan khawatir. Mereka berusaha menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah mereka yang terendam air.

Di media sosial, berseliweran video-video yang menunjukkan kondisi mengerikan di kawasan tersebut. Salah satunya adalah video yang direkam oleh seorang polisi berpangkat brigadir kepala (Bripka). Dalam rekaman video itu, dia melaporkan situasi terkini di Jalan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, salah satu lokasi terparah yang terkena banjir.

Baca Juga:  Gugatan Golkar Kaltim Ditolak PN Samarinda, Wali Kota Andi Harun : Saya Sudah Menduga

Video itu kemudian viral dan menimbulkan spekulasi tentang penyebab banjir di Jalan DI Panjaitan dan Mugirejo. Masih berdasarkan informasi di media sosial, mencuat dugaan tambang batu bara yang jebol menjadi pemicu banjir.

Untuk memastikan hal itu, media ini menghubungi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Suwarso. Ia mengatakan bahwa banjir terjadi akibat dua hal. Yakni intensitas hujan yang tinggi dan dugaan kebocoran tanggul air salah satu tambang batu bara di wilayah Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.

“Kami belum bisa memastikan apakah tanggul tambang itu benar-benar bocor atau tidak. Kami perlu melakukan pengecekan lapangan terlebih dahulu. Besok (17/12/2023) kami akan ke sana untuk melihat kondisi tanggul tersebut,” kata Suwarso saat dihubungi melalui saluran telepon pada Sabtu malam.

Baca Juga:  Samarinda Waspada Banjir dan Longsor, Wali Kota Minta Warga Siaga

Suwarso menambahkan, pihaknya juga sudah menghubungi ketua RT di daerah Mugirejo dan mengklarifikasi orang yang merekam video tanggul jebol. Menurutnya, video itu belum tentu valid dan bisa menyesatkan publik.

“Kami minta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi. Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda. Mereka mengatakan bahwa tanggul air yang disebut-sebut dalam video itu bukan milik perusahaan tambang yang disebutkan,” jelasnya.

Meskipun demikian, Suwarso tidak menampik kemungkinan bahwa ada tanggul tambang dari perusahaan lain yang jebol dan menyebabkan banjir. Ia mengatakan bahwa di Samarinda ada banyak tambang batu bara yang beroperasi, baik yang legal maupun ilegal. Beberapa di antaranya berada di dekat permukiman warga.

Baca Juga:  Isran Noor dan Hadi Mulyadi Lengkapi Formulir PKS, Potensi Kembali Diusung?

“Kami akan cek semua kemungkinan,” tegas Suwarso.

Sementara itu, BPBD Samarinda juga bergerak cepat untuk memastikan kondisi warga yang terdampak banjir.

“Kami mengikuti arahan dari Pak Wali Kota. Fokus kami saat ini adalah mengecek jumlah warga yang terdampak dan segera memberikan bantuan,” kuncinya. (Mar/Mul/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co