Samarinda, Klausa.co – Perahu ketinting meramaikan aliran Sungai Karang Mumus (SKM) pada Sabtu (9/8/2025). Bukan untuk wisata, melainkan mengangkut tumpukan sampah plastik yang mengotori jalur air dari Pasar Segiri hingga Jembatan Baru, Jalan Agus Salim.
Kegiatan yang dikenal sebagai Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah SKM ini rutin digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda setiap bulan. Aksi kali ini melibatkan unsur Pemkot, Danramil, Balai Wilayah Sungai, DLH Provinsi Kaltim, pelaku usaha perhotelan, pelajar, relawan, hingga warga sekitar.
Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah, mengatakan fokus utama pembersihan adalah sampah plastik yang sulit terurai.
“Kalau organik bisa terurai dan bahkan jadi pupuk. Plastik ini yang harus kita angkut dulu,” ujarnya.
Meski gerakan ini berjalan rutin, Endang mengakui sampah tetap menumpuk setiap hari. Ia mendorong warga untuk terlibat aktif menjaga kebersihan sungai, bukan hanya saat ada kegiatan resmi.
“Kalau sungai bersih, manfaatnya buat kita semua. Anak-anak bisa berenang, mencuci, dan sungai yang sehat tidak jadi sumber penyakit,” tambahnya.
DLH mematok target ambisius, SKM tak hanya bersih, tapi juga menjadi destinasi wisata air. Endang menyebut pihaknya tengah menyiapkan laporan lingkungan untuk Wali Kota, lengkap dengan konsep ekonomi sirkular agar sampah punya nilai jual.
“Permasalahan sudah kita petakan, jalan keluarnya sedang disusun. Semua pihak harus terlibat, mulai OPD, masyarakat, akademisi, hingga penegak hukum. Insyaallah 2026 target Adipura bisa kita capai, karena sekarang kita sudah on the track,” pungkasnya. (Yah/Fch/Klausa)