Samarinda, Klausa.co – Riuh tagar #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu bertebaran di media sosial. Dua tagar ini adalah cermin kegelisahan masyarakat terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Pemangkasan anggaran sebesar Rp306,69 triliun, yang berimbas pada layanan publik, serta revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) menjadi pemantik.
Dimint tanggapannya terkait gerakan nasional ini, Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji tak ingin terseret arus pesimis ruang digital tersebut. Di hadapan wartawan, pada Senin (24/5/2025), ia menegaskan bahwa Bumi Etam tetap fokus membangun, terutama di sektor pendidikan.
“Kita tahu ada hashtag ‘Indonesia Gelap’ yang ramai. Tapi di Kaltim, kami justru ingin mengusung semangat baru: Kaltim Bersinar,” kata Seno saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Seno mengkhawatirkan dampak dari narasi yang berkembang di media sosial, terutama bagi generasi muda. Ia mengajak mereka tetap optimis dan aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Jauh sebelum ini, kami sudah menggaungkan pendidikan gratis, yang jelas berbeda dengan narasi Indonesia Gelap,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kaltim, kata Seno, tidak sekadar berjanji. Program pendidikan gratis dipastikan berjalan mulai 2025. Regulasi penunjangnya sudah disiapkan.
“Peraturan Gubernur mengenai pendidikan gratis telah disusun dan akan segera diterapkan. Kami ingin memastikan semua anak, termasuk anak pedagang pentol, tukang sayur, dan sopir angkot, bisa bersekolah tanpa biaya,” katanya.
Bagi Seno, pendidikan adalah kunci masa depan Kaltim. Program ini, katanya, adalah investasi jangka panjang.
“Kami ingin anak-anak Kaltim mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menyukseskan 16 program unggulan pemerintah daerah,” pungkasnya. (Yah/Fch/Klausa)