Samarinda, Klausa.co – Kemacetan yang hampir saban hari di kawasan Jalan Otto Iskandardinata bukanlah wajah baru di Ibu Kota Kalimantan Timur. Segala upaya dilakukan pemerintah guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan rencana pembangunan terowongan.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani menerangkan, terowongan Selili merupakan pembangunan yang masuk dalam skema program kegiatan tahun jamak dengan pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal tersebut disampaikannya usai melakukan pertemuan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda yang membahas terkait progres kegiatan pembangunan tahun 2022 dan rencana kegiatan pembangunan di Kota Tepian tahun 2023 mendatang.
“Saat rapat, PUPR menjamin program tahunannya akan selesai di tahun ini. Berarti dalam penyerapan anggarannya tidak ada kendala. Namun ada program yang belum tuntas di tahun ini dalam program tahun jamak,” ujar Angkasa Jaya Djoerani saat diwawancarai pada Jumat (4/11/2022).
Angkasa Jaya menyebut, target pembangunan terowongan Selili belum bisa disampaikan oleh PUPR Samarinda. “Kami akan memberi waktu sepekan untuk mempersiapkan laporan. Ketika data siap, mereka pasti menjelaskan apa kendala dalam pelaksanaan program,” ungkap Angkasa.
Diketahui, Rencana terowongan tersebut akan dibangun di kawasan Bukit Steling, menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap, Samarinda Ilir. Dari pintu masuk hingga keluar, terowongan yang digadang-gadang akan menjadi yang pertama di Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut memiliki panjang kurang lebih 710 meter.
(Sww/ADV/DPRD Samarinda)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS