Samarinda, Klausa.co – Proyek normalisasi drainase di kawasan Jalan S. Parman akan dilanjutkan tahun 2022 ini.Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah menyiapkan anggaran Rp 13 sampai 15 miliar.
Proyek ini merupakan proyek lanjutan yang sebelumnya tahun 2021 sudah dikerjakan. Proyek drainase akan kembali disambung hingga perempatan Mal Lembuswana, yang bermuara di kolam penampungan di kawasan Voorfo.
Begitu pula drainase di jalan Abdul Wahab Syahranie yang merupakan sambungan dari normalisasi drainase di simpang empat Sempaja.
Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda, Hero Mardanus Setyawan mengemukakan untuk peningkatan drainase di jalan S. Parman dikatakan tahun ini akan tuntas hingga simpang empat Mal Lembuswana, setelah drainase tahap pertama selebar 5 meter dibuat dari jembatan Ruhui Rahayu sampai depan rumah jabatan walikota.
“Tahun ini kita lanjutkan dari pengerjaan sebelumnya ke arah simpang empat lewat jalur lambat Mal Lembuswana sampai kolam retensi di ujungnya,” ujar Hero, Senin (11/4/2022).
Ia mengatakan, peningkatan drainase di simpang 4 Mal Lembuswana dan jalan Abdul Wahab Syahranie memang menjadi dua saluran utama yang akan menjadi fokus penanganan banjir di Kota Samarinda tahun ini.
Di samping itu pengerjaan saluran drainase-drainase kecil di beberapa lokasi juga ada akan tetap dilanjutkan.
Diketahui anggaran belanja Pemkot Samarinda pada APBD tahun 2022 ini masih difokuskan untuk pembangunan infrastruktur pengendali banjir.
Walikota Samarinda, Andi Harun sebelumnya mengemukakan sekitar 80 persen proyek infrastruktur yang dianggarkan adalah untuk penanganan banjir, seperti peningkatan drainase dan kolam retensi.
Pada tahun 2022 ini juga akan dimulai pembangunan dua kolam retensi baru yang berada di Kelurahan Sungai Siring dan Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, yang akan dibangun dengan skema proyek tahun jamak (Multi Years Contract).
(Tim Redaksi Klausa)