Samarinda, Klausa.co – PL (63) warga Kecamatan Segah, Berau, mendadak histeris pada Minggu pagi (10/8/2025) pagi. Dia berteriak setelah mendapati NV (33), menantunya yang sedang hamil enam bulan, bersama dua cucunya, tewas bersimbah darah di depan kamar mandi.
“Melihat kejadian itu saksi (PL) berteriak meminta pertolongan hingga warga datang dan langsung mengamankan pelaku yang masih berada di dalam rumah,” ungkap Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, Rabu (13/8/2025).
Pelaku adalah JL (34), anak kandung PL sekaligus suami korban. Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan JL, namun pemeriksaan belum dapat dilakukan.
“Pelaku belum bisa diambil keterangan sampai saat ini, karena saat ditanya penyidik, dia (JL) diam saja,” kata Ngatijan.
Pihak kepolisian memutuskan membawa JL ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mental.
“Jadi saat ini pelaku dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan mentalnya,” jelasnya.
Dari keterangan keluarga dan warga, JL dan NV diketahui sering terlibat pertengkaran.
“Korban dan pelaku ini kerap cekcok mulut, dan sebelum kejadian juga pelaku terlibat pertengkaran dengan istrinya,” ucap Ngatijan.
Polisi menduga perselisihan itu dipicu permintaan cerai dari NV, yang juga didukung oleh orang tuanya.
“Dugaan awal emosi karena istri meminta cerai kepada pelaku, dan juga ayah korban juga nyuruh cerai karena tidak terima anaknya sering dapat ancaman,” paparnya.
Ancaman itu, menurut polisi, bukan hanya kata-kata kosong. Sebelumnya JL kerap mengucapkan akan “memarangi” istrinya.
Sayangnya, pada hari nahas itu, ancaman tersbeut menjadi kenyataan dan mengakhiri nyawa empat jiwa sekaligus, termasuk bayi yang belum lahir. (Yah/fch/Klausa)