Samarinda, Klausa.co – Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) mencatat penurunan angka kemiskinan di provinsi ini pada Maret 2025. Persentase penduduk miskin tercatat sebesar 5,17 persen. Menurun dibandingkan periode sebelumnya, yaitu 5,51 persen pada September 2024 dan 5,78 persen pada Maret 2024.
“Total penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 199,71 ribu jiwa, berkurang 12,2 ribu jiwa dibandingkan September 2024 dan turun 21,63 ribu jiwa jika dibandingkan Maret tahun lalu,” ungkap Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, Senin (28/7/2025).
Secara wilayah, penurunan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. Di daerah perkotaan, angka kemiskinan turun dari 4,41 persen (September 2024) menjadi 4,16 persen (Maret 2025). Jumlah penduduk miskin di wilayah ini berkurang sekitar 6,1 ribu jiwa, dari 118,19 ribu menjadi 112,04 ribu orang.
Sementara itu, di wilayah perdesaan, persentase kemiskinan turun dari 8,00 persen menjadi 7,48 persen. Jumlah penduduk miskin di desa juga menyusut sebanyak 6,1 ribu jiwa, dari 93,69 ribu menjadi 87,63 ribu orang.
BPS juga merilis data Garis Kemiskinan (GK) di Kaltim pada Maret 2025 yang mencapai Rp866.193 per kapita per bulan, dengan komposisi 70,61 persen berupa kebutuhan makanan (Rp611.584) dan 29,39 persen untuk kebutuhan non-makanan (Rp254.609).
Selain itu, rata-rata rumah tangga miskin di Kaltim memiliki 5,24 anggota, sehingga jika dikonversikan, kebutuhan per rumah tangga miskin mencapai sekitar Rp4,54 juta per bulan.
Menurut Yusniar, capaian ini tidak lepas dari intervensi pemerintah dalam program pemberdayaan masyarakat.
“Tren positif ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dijalankan pemerintah daerah dan pusat mulai menunjukkan hasil,” pungkasnya. (Din/Fch/Klausa)