Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menaruh perhatian serius terhadap keberadaan Stadion Utama Palaran. Stadion berstandar internasional yang sempat terbengkalai itu kini sedang dalam proses revitalisasi bertahap. Langkah ini dipandang strategis, terutama dalam menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang hanya berjarak sekitar dua jam dari lokasi stadion.
Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Junaidi, menyebutkan bahwa prioritas utama saat ini adalah pemeliharaan menyeluruh terhadap infrastruktur stadion. Fokus tersebut, kata dia, tidak bergantung pada wacana pemanfaatan oleh klub sepak bola profesional seperti Borneo FC.
“Stadion Palaran adalah aset pemerintah. Borneo FC itu entitas swasta, jadi kalau pun ada niat menjadikan stadion ini sebagai homebase lewat skema kerja sama, tentu memungkinkan. Tapi sampai sekarang belum ada pembahasan resmi soal itu,” jelasnya saat ditemui pada Selasa (27/5/2025).
Pihak Dispora Kaltim, lanjut Junaidi, melihat Stadion Palaran sebagai salah satu aset olahraga yang bisa menjadi magnet event nasional maupun internasional ke depan. Letaknya yang relatif dekat dari kawasan IKN dinilai sebagai nilai tambah.
“Posisinya sangat strategis. Ini bukan hanya tentang Kalimantan Timur, tapi juga kontribusi terhadap wajah baru Indonesia lewat IKN,” tambahnya.
Sejauh ini, proses revitalisasi yang dilakukan mengandalkan kombinasi anggaran dari pusat (APBN) dan provinsi (APBD). Namun Junaidi mengakui, porsi anggaran daerah masih sangat terbatas karena kebutuhan perbaikannya cukup besar.
“Koordinasi terus kami lakukan dengan kementerian terkait. Perbaikannya juga kami lakukan bertahap, sesuai skala prioritas dan kemampuan anggaran. Yang penting, kualitasnya tidak asal-asalan,” tegasnya.
Sejumlah aspek yang menjadi perhatian mencakup perbaikan lintasan atletik, tribun penonton, hingga sarana penunjang lainnya. Dispora menargetkan stadion ini bisa kembali menjadi venue resmi dalam kalender olahraga nasional.
“Stadion ini dibangun dengan standar tinggi. Sayang kalau dibiarkan. Kami ingin pastikan perbaikannya bukan hanya kosmetik, tapi betul-betul fungsional dan siap pakai,” pungkas Junaidi. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)