Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah berambisi menggenjot transformasi digital dengan meluncurkan program unggulan berbasis kecerdasan buatan (AI) bertajuk Samarinda.AI. Program ini menjadi langkah strategis Pemkot untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara menyeluruh.
Dalam pengembangan proyek tersebut, Pemkot menggandeng Ainun Najib, praktisi IT nasional yang dikenal luas sebagai penggagas platform KawalPemilu.org dan KawalCOVID19.id. Kerja sama ini disebut menjadi bagian penting dari upaya modernisasi birokrasi di ibu kota Kalimantan Timur (Kaltim).
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan keyakinannya bahwa program ini akan membawa Samarinda menjadi daerah pertama di Indonesia yang mengimplementasikan sistem pemerintahan berbasis AI secara menyeluruh.
“Kami sedang membangun infrastruktur dasar AI. Kalau ini selesai, Samarinda bisa jadi yang pertama di Indonesia,” ujar Andi Harun, Selasa (17/6/2025).
Langkah awal yang tengah disiapkan adalah pengumpulan data dari seluruh perangkat daerah selama dua bulan ke depan. Data ini tidak hanya sebatas dokumen administratif, tetapi juga akan dijadikan bahan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan berbasis bukti.
“Selama ini laporan program menumpuk ratusan halaman, tapi efektivitasnya belum tentu. Dengan AI, kita bisa memonitor kinerja OPD secara real-time. Mana yang baik, mana yang perlu perbaikan, semua terbuka,” jelasnya.
Untuk mendukung implementasi sistem ini, Pemkot Samarinda juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi operator khusus AI di tiap instansi. Mereka akan dibekali pelatihan guna mengelola dan memahami sistem secara teknis.
Dalam perancangannya, program Samarinda.AI mengambil inspirasi dari sistem layanan publik di Singapura dan Estonia. Menurut Andi, Estonia menjadi model terbaik karena dinilai paling terstruktur dan detail dalam mengembangkan digitalisasi sektor pemerintahan.
Target penyelesaian program ini dipatok pada tahun 2030. Namun demikian, Pemkot berupaya mempercepat prosesnya dan menargetkan peluncuran bisa dilakukan pada 2028, tergantung pada kesiapan anggaran.
“Kalau anggaran memungkinkan, 2028 akan diluncurkan. Tapi memang membangun AI butuh investasi besar. Di sisi lain, kebutuhan kita pun mendesak,” tandas Wali Kota. (Din/Fch/Klausa)