Kukar, Klausa.co – Tiga desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ditetapkan sebagai desa dan kelurahan D’Best atau Desa Bebas Stunting tahun 2023. Desa-desa tersebut adalah Giri Agung, Loa Janan Ulu dan Samboja Kuala.
Pencanangan desa bebas stunting ini merupakan bagian dari program Kukar Idaman yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka stunting di daerah tersebut. Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kurangnya asupan gizi, yang berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak di masa depan.
Salah satu desa yang dicantumkan sebagai role model adalah Desa Samboja Kuala. Pencanangan desa ini dilakukan oleh Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin di Balai Pertemuan Umum (BPU) kantor desa setempat, Rabu (8/11/2023).
Dalam sambutannya, Rendi Solihin mengatakan bahwa penurunan angka stunting di Kukar membutuhkan kerjasama lintas sektor dan komponen masyarakat. Ia juga mengapresiasi kinerja dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) yang telah berupaya maksimal untuk mengatasi masalah stunting.
Rendi Solihin juga menyampaikan kabar baik bahwa angka stunting di Kukar hingga September 2023 telah mengalami penurunan yang signifikan, dari 27 persen menjadi di bawah 15 persen. Ia berharap bahwa hasil ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi di masa mendatang.
“Kita tunggu rilis resmi dari Kementerian Kesehatan pada Desember nanti. Mudah-mudahan Kukar bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani stunting,” ujarnya.
Sementara itu, kepala dinas P2KB, Adinor mengatakan bahwa tiga desa yang dicantumkan sebagai role model akan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kukar. Ia menekankan bahwa stunting bukan hanya soal kondisi fisik, tetapi juga memerlukan pemeriksaan medis oleh dokter spesialis anak.
“Stunting itu penting untuk diatasi, karena dampaknya sangat besar bagi kualitas sumber daya manusia kita. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan desa bebas stunting di Kukar,” tuturnya. (Dy/Mul/ADV/Diskominfo Kukar)