Samarinda, Klausa.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas keterlambatan progres pemasangan tiang pancang di Jalan Tarmidi. Dia mengakui adanya kendala teknis dan sosial yang menyebabkan proyek ini tidak berjalan sesuai target awal.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya pengguna Jalan Tarmidi, atas keterlambatan ini,” kata Andi Harun saat diwawancarai pada Rabu (19/6/2024).
Meski terdapat hambatan, Andi Harun menegaskan komitmen Pemkot Samarinda untuk menyelesaikan proyek ini secepat mungkin. Ia menargetkan penyelesaian proyek pada bulan Oktober 2024, sesuai dengan kontrak yang berlaku selama 6 bulan. Saat ini, progres pekerjaan telah mencapai 54 persen.
“Kami optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu. Masih ada waktu yang cukup untuk menyelesaikannya,” ujar AH, sapaan akrab Andi Harun.
Lebih lanjut, AH menjelaskan bahwa salah satu kendala utama adalah proses pembebasan lahan yang memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Ia telah menegur beberapa kepala dinas terkait hal ini dan meminta agar prosesnya dipercepat.
“Masalahnya sekarang tinggal proses transfer uang ke masyarakat, yang seharusnya bisa lebih cepat,” tambahnya.
AH juga menyadari bahwa tidak semua proyek dapat berjalan mulus tanpa kendala. Ia menekankan pentingnya adaptasi dan perubahan budaya kerja untuk mempercepat akselerasi pembangunan infrastruktur di Samarinda.
“Pelan-pelan kita beradaptasi, merubah budaya kerja kita agar lebih cepat. Saya yakin semua pihak sudah mulai mau berubah dan bekerja dengan cara-cara baru,” ucapnya.
Di balik keterlambatan ini, AH optimis bahwa proyek Jalan Tarmidi akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Samarinda. Selain pelebaran jalan, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan penanggulangan banjir di kota tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa kita menuju ke arah yang lebih baik. Walaupun ada kelambatan, kami tetap konsisten bekerja untuk penanggulangan banjir dan penataan kota,” tutupnya. (Yah/Fch/Klausa)
