Sebuah lomba merapikan dan menghias tempat tidur yang rapi nan indah digelar di Samarinda. Lomba ini melibatkan pelajar, mahasiswa, dan pekerja hotel dari berbagai kota di Kalimantan Timur. Apa tujuan dan manfaatnya?
Samarinda, Klausa.co – Di tengah keramaian pusat perbelanjaan City Centrum Samarinda, di atas sebuah panggung berukuran sedang berjejer tempat tidur. Di atas kasur-kasur itu, beberapa orang sibuk menyusun dan merapikan seprai, bantal, selimut, dan handuk.
Mereka berlomba-lomba untuk membuat tempat tidur yang paling rapi, nyaman, dan menarik. Mereka adalah peserta sebuah kompetisi. Lomba ini disebut Bed Competition.
Lomba ini digelar oleh Indonesian House Keepers Association (IHKA) Samarinda, IHKA Kalimantan Timur (Kaltim), Mercure Hotel Samarinda dan Ibis Hotel Samarinda pada Minggu (28/5/2023). Lomba ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu pelajar atau mahasiswa dan industri atau perhotelan (hotelier).
Dalam lomba ini para peserta diberikan waktu masing-masing lima menit untuk merapikan tempat tidur yang rapi dan indah. Khusus untuk kategori yang diikuti para hotelier, ada tugas tambahan.
“Yakni mendekorasi handuk dengan berbagai bentuk,” jelas Manager Grand Verona Hotel Samarinda Hendri Kurniawan, sekaligus Ketua IHKA Samarinda.
Penilaian tambahan untuk kategori hotelier tersebut biasa disebut towel art. Para hotelier dituntut sekreatif mungkin membentuk handuk menjadi beragam bentuk. Seperti binatang, bunga, atau hati.
Kriteria penilaian meliputi kecepatan, ketepatan, kerapian, kreativitas, dan keselarasan.
Alasan dilaksanakannya lomba tersebut, untuk mengenalkan housekeeping sebagai salah satu profesi yang menjanjikan di bidang perhotelan. Housekeeping adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keindahan kamar hotel.
Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang dilanjutkan dengan talkshow di Crystal Ballroom Mercure Hotel Samarinda pada Senin (29/5/2023). Talkshow ini bertema Kesiapan SDM Housekeeping Dalam Rangka Menyambut IKN. Bertugas sebagai narasumber General Manager Mercure Ibis Samarinda, Budi Wahjono dan Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda Tuti Haryanti.
“Kami ingin memberikan wawasan dan motivasi kepada para pelajar, mahasiswa, dan pekerja hotel tentang peluang dan tantangan housekeeping di era IKN. Kami juga ingin berbagi pengalaman dan tips sukses dari para general manager yang memiliki latar belakang housekeeping,” tutur Hendri.
Ya, orang yang memulai pekerjaan sebagai housekeeper tak selamanya akan berada di posisi itu. Ia pun membeber, ada beberapa contoh orang-orang yang kini menjabat general manager mengawali karier sebagai housekeeper.
Orang-orang tersebut di antaranya, ketua umum asosiasi GM hotel (IHGMA), GM Mercure Ibis, Grand Verona Hotel, dan GM Corporate Senyiur Group.
“Posisi housekeeping selama ini masih kurang peminat. Padahal untuk jenjang karier hingga top level managemen sangat memungkinkan,” tambahnya.
Hendri menyebut, dengan agenda dua hari tersebut diharapkan para peserta punya gambaran baru tentang housekeeping. Posisi ini bukan hanya masalah bersih-bersih.
Namun juga memiliki jenjang karir. Apalagi, lanjut Hendri, saat ini di IKN masih menggunakan rumah-rumah penduduk untuk menginap. Lanjutnya tidak menutup kemungkinan kelak perkantoran, rumah sakit, hotel turut membutuhkan tenaga housekeeping.
“Warga Kaltim tidak hanya jadi penonton saja,” ungkapnya.
Kemudian acara ditutup dengan pembagian hadiah kepada para pemenang. Yaitu untuk juara I Rio Rangga dari Poltek Balikpapan, Juara II Robbi Firmansyah dari SMK 4 Samarinda, dan Juara III Baringin Jovandry Sinaga dari Poltek Balikpapan.
Sedangkan untuk kategori industri diraih oleh Juara I Sandi Samudra dari Hotel Astara Balikpapan, Juara II Akhmad Herwinsyah dari Mercure Samarinda, dan Juara III Wahyu Nur Prasetyo dari Mercure Samarinda.
“Untuk lomba nantinya akan di lanjutkan yg tingkat Nasional. Rencananya di Samarinda,” kuncinya. (Mar/Fch/Klausa)