Samarinda, Klausa.co – Setiap kalangan dan masyarakat berhak memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia mulai dari pemerintahan, perusahaan, pelajar, mahasiswa maupun organisasi masyarakat turut memeriahkan kegiatan yang dilakukan setiap satu tahun sekali ini.
Apalagi sudah tiga tahun lamanya Indonesia tidak merasakan kemeriahan mengadakan berbagai macam lomba 17 Agustus semenjak adanya pandemi Covid-19. Sehingga, hal itu membuat masyarakat sangat berantusias terhadap HUT Kemerdekaan RI Tahun 2022 ini.
Seperti halnya Laskar Merah Putih Markas Cabang Kota Samarinda, Ormas yang dipimpin Dwi Ferdian ini menggelar berbagai macam lomba 17 Agustus di jalan Ade Irma Suyani bersama masyarakat sekitar markas dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77,
Dikatakan Ketua LMP Markas Cabang Samarinda Dwi Ferdian melalui Sekretaris Arie Wibowo, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk merayakan Kemerdekaan dengan cara dan gaya khas LMP. “Jadi kita undang warga sekitar terutama anak-anaknya untuk meramaikan,” ucapnya, Minggu (21/8/2022).
Tujuan lainnya yaitu ingin mensolidkan dan mengakrabkan semua anggota LMP markas anak cabang yang ada disepuluh kecamatan se-Kota Samarinda. “Momennya tepat, semua markas anak cabang datang. Lomba ini supaya lebih akrab saja dan seru-seruan, nggak mengenal jabatan dan struktural lagi kalau sudah begini,” jelasnya.
Disinggung terkait cara LMP menciptakan nasionalisme didalam keanggotaan, Arie menjelaskan bahwa hal itu sudah dilakukan sebelum diterimanya seorang anggota kedalam struktural LMP. “Ketika menerima anggota, biasanya ada seleksinya. Kita cari yang benar-benar militan dan punya kepedulian tinggi pada masyarakat,” bebernya.
Hal itu dilakukan agar anggota LMP bisa cepat tanggap membantu masyarakat setiap adanya kejadian dan musibah di Kota Samarinda. “Setiap ada kejadian dan musibah, kita punya tim rescue yang kuat. Anak-anak (anggota) maju ke depan dan mereka andalan kita,” terangnya.
LMP Kota Samarinda mengutamakan kemanusiaan dan sosial. Agar para anggota bisa bergerak tanpa perintah ketika ada musibah yang menimpa seseorang. “Fokus kita ke sana, nggak ada yang lain. Kita nggak ada back up judi, club malam dan lain-lain. Kita benar-benar mengutamakan kemanusiaan,” tegasnya.
Selain itu, ketika anggota atau keluarga inti ada yang terkena musibah atau sakit, anggota lain bergegas mengumpulkan rukun kehidupan. “Jika anggota sakit, keluarga inti sakit, istri, anak atau orang tua, kita urunan, itu yang dinamakan rukun kehidupan untuk anggota LMP,” urainya.
Arie juga menegaskan bahwa LMP Kota Samarinda tidak pernah meminta dana dari pemerintah atau perusahaan. “Kita apa adanya sumbangan dari anggota, nggak pernah ambil bansos, apa adanya saja karena kita mandiri. Mau buat kegiatan atau bantu seseorang pakai dana sendiri,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menuturkan bahwa LMP juga mempunyai peran besar kepada anggota yang belum mendapatkan pekerjaan. “Kita usahakan bagaimana bisa dapat pekerjaan agar hidup layak. Artinya, kita ingin semua anggota bahagia dan sejahtera. Karena, ketika banyak orang-orang yang hidup sejahtera pasti akan menurunkan tingkat kriminal di Kota Samarinda. Itu harapan kita,” harapnya.
Saat ini, jumlah anggota LMP Markas Cabang Kota Samarinda secara keseluruhan sekitar ratusan hingga ribuan. “Anggota struktur di markas cabang ada 64 orang. Kalau struktural anak markas cabang lumayan banyak sampai ratusan. Ditambah rescue dan relawan yang tidak masuk struktural namun merupakan anggota LMP itu bisa sampai ribuan,” katanya.
(APR/Klausa)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS