Samarinda, Klausa.co – Kebakaran tragis melanda kawasan Jalan Kemuning RT 08, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, pada Senin dini hari (8/4/2024). Tiga ruko hangus dilahap api, dan seorang pria meregang nyawa terjebak di dalam salah satu bangunan.
Kobaran api pertama kali terlihat sekitar pukul 03.30 Wita, berasal dari ruko yang menjual sandal. Teriakan warga menggema di tengah malam, membangunkan mereka dari lelap tidur. Aldi, relawan Satria Loa Bakung, yang mendengar teriakan tersebut segera bergegas ke lokasi kejadian.
“Api sudah membakar bagian belakang ruko sandal,” ungkap Aldi. Ia bergegas mengambil alat pemadam di Posko Satria Loa Bakung dan berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran.
Upaya pemadaman api berlangsung selama dua jam. Delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Disdamkar dan relawan dari berbagai penjuru Samarinda dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Hendra AH, mengatakan bahwa penyebab pasti kebakaran masih diselidiki. Spekulasi dari warga menyebutkan bahwa api berasal dari kompor.
“Dugaan sementara dari kompor, tapi masih dalam penyelidikan,” kata Hendra.
Di tengah upaya pemadaman, tim pemadam kebakaran dan relawan menerima laporan bahwa ada seorang yang terperangkap di dalam ruko. Pencarian pun dilakukan di antara reruntuhan bangunan yang masih panas.
“Proses evakuasi cukup lama karena terhambat oleh reruntuhan dan jenazah yang terjebak di antaranya,” ujar Hendra.
Jasad korban, yang diketahui bernama Alex, penjaga toko sandal, dievakuasi ke kamar mayat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Tim Inafis Polresta Samarinda bersama relawan membantu proses evakuasi.
Tragedi ini menambah daftar panjang peristiwa kebakaran di Samarinda selama bulan Ramadan. Sebelumnya, dua kejadian serupa telah merenggut nyawa di Jalan HM Ardan dan Jalan Lumba-Lumba.
Kebakaran di Jalan Kemuning menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesigapan terhadap bahaya api. Upaya preventif dan edukasi kepada masyarakat perlu terus digalakkan untuk menekan angka kejadian serupa di masa depan. (Yah/Fch/Klausa)