Klausa.co

Keruk Hasil Alam Kaltim, Nanda Moeis Geram Perusahaan Salurkan Dana CSR di Luar Daerah

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Ananda Emira Moeis. (Foto : Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Ananda Emira Moeis merasa kecewa terhadap salah satu perusahaan tambang yang memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk daerah lain.

“Apa ya bahasa yang tepat, gregetan, kecewa dan benar-benar kesal,” ungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan tersebut ketika dimintai tanggapannya oleh awak media, Rabu (11/5/2022).

Meskipun dana tersebut untuk Dunia Pendidikan, namun rasanya tidak etis apabila daerah yang dikeruk sumber daya alamnya oleh perusahaan malah tidak kebagian dan merasakan manfaat dari dana CSR tersebut.

Wanita kelahiran Jakarta itu benar-benar mengungkapkan rasa keselnya pada perusahaan tambang dimaksud karena tidak memberikan perhatian lebih untuk dunia pendidikan di Benua Etam.

Baca Juga:  Fraksi PDI Perjuangan Sependapat dengan Pemerintah, Bahasa Indonesia Pemersatu Berbagai Etnis

“Harusnya lebih banyak masuk ke Kaltim, apa lagi ini menyangkut pendidikan. Karena pendidikan itu kan modal dasar,” cetusnya geram.

Seharusnya kata politikus PDI Perjuangan itu, perusahaan tambang yang mengeruk hasil alam di Kaltim bisa lebih peka dan memprioritaskan kondisi di sekitarnya dulu daripada daerah luar.

Nanda pun meminta perusahaan bersangkutan agar memberikan dana CSR-nya untuk Kaltim dengan membuat sekolah yang bagus dan memiliki fasilitas memadai.

Apabila ada sekolah yang bagus lanjutnya, anak-anak dari luar daerah pasti ingin mengambil pendidikan ke Kaltim, minimal dari Indonesia Timur.

“Ya, kita mau membangun Indonesia. Maka, kita harus membangun Kaltim. Saya berharap penyaluran dana CSR lebih banyak masuk ke Kaltim,” tegasnya.

Baca Juga:  DPRD Samarinda Ingatkan Disnaker, Tingkatkan Pengawasan Perusahaan Terkait Pemberian Pesangon PHK

(APR/ADV/Diskominfo Kaltim) 

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co