Samarinda, Klausa.co – Tahun 2023 telah berlalu, dan kini saatnya bagi jajaran Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur (Kaltim) hingga Kalimantan Utara (Kaltara) untuk mengevaluasi kinerja mereka. Dalam sebuah paparan di aula kantor Kejati Kaltim, Jalan Bung Tomo, Samarinda, pada Selasa (2/1/2024), mereka membeberkan berbagai capaian kerja selama 2023.
Paparan tersebut dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kaltim, Hari Setiyono, yang didampingi oleh Wakil Kajati, Roch Adi Wibowo, dan seluruh unsur pimpinan. Mereka menyampaikan bahwa selama tahun 2023, mereka berhasil menangani ratusan perkara di berbagai bidang, baik pidana khusus, perdata, tata usaha negara, maupun pidana umum.
Salah satu capaian kerja yang menonjol adalah penyelamatan uang negara senilai Rp29 miliar lebih melalui bidang pidana khusus. Uang tersebut berasal dari berbagai sumber, seperti barang rampasan, uang sitaan, denda, dan uang pengganti.
“Jadi di pidana khusus terdapat penyelidikan 42 perkara, penyidikan 34 perkara, penuntutan 58 perkara, dan eksekusi 66 perkara sepanjang tahun 2023,” ujar Hari.
Selain itu, bidang perdata dan tata usaha negara juga tidak kalah produktif. Mereka menangani 107 perkara perdata dan 21 perkara tata usaha negara dari unsur litigasi, non litigasi, penegakan hukum, arbitrase, audit hukum, dan pelayanan hukum. Mereka juga memberikan 66 pertimbangan hukum dari unsur LO, LA, dan legal audit.
“Jumlah uang yang dipulihkan melalui jalur perdata sebesar Rp 78,1 miliar. Jumlah uang yang diselamatkan melalui jalur perdata sebesar Rp 306,3 miliar,” papar Hari.
Bidang pidana umum juga tidak mau kalah. Mereka menangani 6.179 perkara dengan status SPDP, 5.183 perkara tahap I, 5.622 perkara tahap II, dan 4.783 perkara eksekusi. Mereka juga menghentikan penuntutan 76 perkara berdasarkan restorative justice.
“Ini menunjukkan bahwa kami tidak hanya mengejar hukuman, tetapi juga perdamaian dan keadilan bagi para pihak,” kata Hari.
Tidak hanya itu, Kejati Kaltim juga memiliki fokus kerja khusus untuk pengamanan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang akan dibangun di Bumi Etam. Hari mengatakan bahwa kondusivitas wilayah Kaltimtara sangat penting untuk dijaga, karena menjadi sorotan nasional dan internasional.
“Sepanjang 2023, kami berhasil menjaga kondusivitas wilayah Kaltimtara dengan baik,” katanya.
Menjelang tahun politik 2024, Hari juga berharap ada sinergi dengan awak media untuk mengawal pemilu serentak yang akan digelar. Ia mengatakan bahwa Kejati Kaltim akan masuk dalam penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) untuk mengawasi pelanggaran pemilu. Ia juga mengimbau media untuk menyajikan berita yang kondusif dan objektif.
“Pemilu serentak adalah pesta demokrasi kita bersama. Kami ingin pemilu berjalan baik dan lancar, dan keputusannya dihormati oleh semua pihak,” tegasnya.
Hari berharap kenduri demokrasi lima tahunan ini bisa berlangsung dengan sukses dan damai. Ia juga siap mendukung penyelenggaraan pemilu serentak dengan profesional dan berintegritas.
“Yang namanya pesta demokrasi, kita ingin keputusannya baik sampai selesai dan terjaga kondusivitasnya,” pungkasnya. (Mar/Mul/Klausa)