Samarinda, Klausa.co – Febi Abdi Witanto, pemuda 25 tahun yang sempat hilang tenggelam di danau bekas galian tambang batu bara, akhirnya berhasil ditemukan warga. Korban ditemukan mengambang di tengah danau yang terletak di Jalan Kalan Luas, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan pada Senin (1/11/2021) malam.
Dari informasi yang diperoleh media ini, jasad Feby timbul kepermukaan sekitar pukul 22.20 WITA. Setelah dua hari tenggelam di danau tersebut. Hal itu disampaikan oleh Koordinator Unit Siaga SAR (Basarnas) Samarinda Dwi Adi Wibowo, ketika dikonfirmasi usai melakukan proses evakuasi.
Dikatakannya, korban pertamakali ditemukan muncul dipermukaan sejauh 30 meter dari titik tenggelamnya. Temuan jasad korban ini, kemudian diteruskan warga ke Tim SAR. Untuk selanjutnya dilakukan proses evakuasi.
“Korban ditemukan dengan kondisi sudah mengambang. Untuk proses evakuasi sedikit mengalami kendala, karena medan untuk membawa korban kedaratan agak terjal sekitar 200 meter,” ungkapnya.
Selanjutnya, korban yang telah berhasil dievakuasi dibawa ke rumah duka di Jalan Pembangunan RT 010 Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan. “Iya, korban langsung kami antarkan ke rumah duka, untuk selanjutnya di semayamkan,” imbuhnya.
Dengan telah ditemukannya korban, operasi pencarian orang tenggelam inipun secara resmi ditutup. Untuk selanjutnya, personil disiagakan kembali di Markas Komando Basarnas Samarinda.
Sebelumnya, pencarian yang dilakukan sejak Senin (1/11) pagi hingga sore hari tersebut tak membuahkan hasil. Febi masih nihil ditemukan. Kendati Tim SAR Gabungan telah berupaya melakukan pencarian dengan metode penyelaman.
Dwi Adi Wibowo, menuturkan dalam operasi pencarian ini pihaknya telah menurunkan sebanyak 10 personel serta satu rubber boat. Pencarian dengan cara penyisiran dari atas permukaan danau turut pun dilakukan.
Sementara upaya penyelaman ke dalam danau hijau kebiruan tersebut, dilakukan guna memeriksa keberadaan korban di dalam air. Namun mengalami kendala, lantaran kondisi danau bekas galian tambang batu bara itu memiliki kedalaman hingga 150 meter.
Sementara penyelaman yang dilakukan personil SAR hanya mampu hingga dikedalaman 30 meter. Disebutkan, bahwa kondisi dibawah permukaan danau itu berupa palung. Selain itu jarak pandang juga sangat terbatas.
Nihil dengan cara itu, metode pencarian dengan membuat pusaran pun dilakukan. Namun tetap tak membuahkan hasil. Pencarian tersebut akhirnya ditutup pada sore hari. Kendati demikian, warga memilih tetap berjaga-jaga dari daratan. Hingga akhirnya jasad korban berhasil ditemukan sudah mengambang.
Dwi turut menyampaikan kronologi singkat tenggelamnya korban di lubang tambang tersebut. Tepatnya terjadi pada Minggu (31/10/2021) sore, sekitar pukul 16.30 WITA. Kala itu korban bersama lima rekannya sedang berkumpul di pinggir danau.
Tak lama kemudian, korban mengajak teman-temannya untuk berenang ke danau. Awalnya ajakan Febi sempat ditolak oleh teman-temannya. Namun keempat temannya itu pada akhirnya mengikuti ajakan korban.
Singkat cerita, entah atas dasar apa korban berniat untuk melakukan aksi terjun bebas ke dalam danau. Aksi korban ini bahkan direkam melalui handphone milik temannya.
Dari video berdurasi 26 detik yang didapatkan media ini, nampak korban memulai aksinya dengan berlari dari daratan, lalu terjun kedalam danau dari ketinggian 15 meter. Nampak korban mengalami hantaman cukup keras ketika mendarat di permukaan air.
Akibat aksi terjun bebas dengan cara ekstrim seperti itu, korban diduga mengalami sesak nafas dan sempat berenang ke pinggir danau. Namun tak berselang lama korban tak sadarkan diri dan tenggelam di danau. Sempat berupaya melakukan pertolongan, namun korban nihil ditemukan.
Teman-temannya lalu melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan diteruskan ke kepolisian. Informasi tenggelamnya korban di danau tersebut lalu diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan, sekitar pukul 19.15 WITA.
(Tim Redaksi Klausa)