Klausa.co

Ekspor Batu Bara Anjlok, Ekonomi Kaltim Melambat Akibat Konflik Global

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto. ( Foto : Istimewa )

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Ketegangan di Timur Tengah dan perseteruan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kini tak hanya menjadi persoalan global. Dampaknya mulai terasa hingga ke Kalimantan Timur (Kaltim), yang ekonominya bergantung pada ekspor komoditas utama seperti batu bara.

Bank Indonesia mencatat, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I 2025 hanya mencapai 4,08 persen (yoy). Angka ini terpaut jauh dari capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar 7,26 persen. Bahkan lebih rendah dari kuartal akhir 2024 yang mencapai 6,12 persen. Penyebab utamanya, tak lain lantaran sektor tambang yang tertekan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, menyebut gejolak global menjadi faktor signifikan di balik pelemahan ini. Menurutnya, ketidakpastian yang muncul dari konflik bersenjata antara Israel-Iran serta negosiasi tarif dagang antara AS dan Tiongkok membuat banyak sektor di daerah ikut terpukul.

Baca Juga:  Kesalahan Administrasi, Pemungutan Suara Ulang Digelar di TPS 001 Samarinda

“Eskalasi geopolitik yang terjadi saat ini berdampak nyata pada perekonomian daerah. Sektor pertambangan dan konstruksi menjadi yang paling merasakan tekanan,” ujar Budi saat ditemui Selasa (1/7/2025).

Penurunan tajam terjadi pada ekspor batu bara, komoditas utama Bumi Etam. Bank Indonesia mencatat, pada triwulan I 2025, ekspor batu bara mengalami kontraksi sebesar 27,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan permintaan dari Tiongkok, pasar utama Kaltim, turun drastis. Dari sebelumnya tumbuh 42,35 persen, kini berbalik berkurang 4,16 persen.

“Produksi batu bara kita juga turun hampir 19 persen. Penyebabnya kombinasi antara cuaca ekstrem dan perubahan strategi energi dari negara mitra,” kata Budi.

Curah hujan tinggi yang berkepanjangan disebut menghambat aktivitas tambang. Di sisi lain, Tiongkok mulai meningkatkan pasokan batu bara dalam negeri dan mempercepat transisi ke energi terbarukan.

Baca Juga:  Beraksi di 10 TKP, Pelaku Curat Dihadiahi Timah Panas Oleh Polisi

Budi mengingatkan, situasi global masih belum akan stabil dalam waktu dekat.

“Ketegangan geopolitik, terutama di kawasan Timur Tengah, dan proses negosiasi tarif yang alot antara AS dan negara-negara mitra akan terus menciptakan ketidakpastian,” tegasnya.

Ia mendorong adanya penguatan koordinasi antar-lembaga dan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan eksternal Kaltim di tengah situasi yang dinamis.

“Waspada saja tidak cukup. Kita perlu respons kebijakan yang cepat dan terukur untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan,” pungkasnya. (Din/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co