Samarinda, Klausa.kco – Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) kembali mengingatkan pentingnya pemanfaatan fasilitas olahraga sesuai dengan tujuan awal pembangunannya. Peringatan ini disampaikan dalam upaya menjaga kualitas infrastruktur olahraga agar tetap optimal dan berfungsi mendukung pengembangan atlet di daerah.
Junaidi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, menyoroti sejumlah kasus penggunaan fasilitas olahraga yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Ia menekankan bahwa aktivitas non-olahraga, seperti konser atau acara besar lainnya, dapat merusak fasilitas yang telah dirancang khusus untuk kebutuhan olahraga.
“Fasilitas olahraga dirancang untuk mendukung aktivitas yang spesifik. Penggunaan di luar fungsi tersebut, seperti konser, berpotensi merusak permukaan lapangan dan struktur bangunan. Akibatnya, manfaat fasilitas bagi para atlet bisa berkurang,” ujar Junaidi saat ditemui di Samarinda, Kamis lalu.
Pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi salah satu poin krusial yang ia sampaikan. SOP, menurut Junaidi, harus diterapkan secara ketat untuk mengatur siapa saja yang dapat menggunakan fasilitas olahraga dan bagaimana prosedur penggunaannya. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan kualitas fasilitas tetap terjaga, terutama untuk mendukung aktivitas olahraga di Kaltim.
“Kami ingin fasilitas olahraga ini bertahan lama dan tetap dalam kondisi prima. Untuk itu, SOP menjadi panduan penting dalam pengelolaannya,” tegasnya.
Dispora Kaltim juga berharap masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga fasilitas olahraga. Dengan pengelolaan yang baik dan kesadaran kolektif, fasilitas ini diharapkan terus memberikan dampak positif bagi pembinaan atlet lokal dan pengembangan olahraga di Kalimantan Timur.
Langkah tegas ini menjadi sinyal bahwa Dispora Kaltim serius dalam menjaga kualitas infrastruktur olahraga. Di tengah pesatnya pembangunan dan kebutuhan ruang serbaguna, komitmen untuk menjaga fungsi fasilitas sesuai peruntukannya menjadi hal yang tak bisa ditawar.
“Olahraga adalah investasi masa depan. Jika fasilitasnya rusak, yang dirugikan adalah generasi mendatang,” pungkas Junaidi. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)