Samarinda, Klausa.co – Kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat mulai berdampak pada operasional sejumlah instansi di daerah, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim). Menyikapi hal tersebut, Dispora Kaltim kini melakukan seleksi ketat terhadap program-program yang dinilai tidak memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk pemangkasan total, melainkan upaya memilah kegiatan yang benar-benar relevan dengan pembangunan kepemudaan dan olahraga di daerah.
“Kita harus tahu mana yang prioritas. Yang penting adalah program yang menyentuh langsung masyarakat. Jadi, kegiatan yang hanya bersifat seremonial, seperti perjalanan dinas atau agenda yang tidak efektif, itu kami tunda dulu,” kata Agus saat ditemui di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Namun, ia memastikan bahwa sejumlah kegiatan inti seperti kejuaraan olahraga tingkat provinsi tetap berjalan sebagaimana mestinya. Menurutnya, kegiatan seperti itu cenderung tidak membebani anggaran daerah karena pelaksanaannya lebih banyak didukung oleh partisipasi kabupaten/kota.
“Misalnya kejuaraan provinsi, itu justru tidak terlalu terdampak efisiensi. Kabupaten dan kota cukup mengirim atletnya, sementara seleksi dilakukan masing-masing daerah. Jadi beban provinsi juga tidak besar,” terang Agus.
Sementara itu, program Duta Olahraga tetap dilanjutkan. Agus menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari agenda nasional yang wajib diikuti oleh setiap daerah.
Sebaliknya, kegiatan olahraga tradisional yang tidak masuk dalam agenda resmi atau tidak membawa nama daerah, saat ini tidak mendapat dukungan anggaran. Agus menyebut, kegiatan semacam itu lebih bersifat individu dan bukan bagian dari prioritas.
“Kalau event-nya pribadi atau tidak membawa nama daerah, untuk sementara diurus sendiri. Kami tidak bantu untuk kegiatan seperti itu,” tegasnya. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)



















