Kukar, Klausa.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara (Disdikbud Kukar) tengah menaruh perhatian serius pada upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sektor pendidikan. Tahun ini, lembaga tersebut memprioritaskan tiga agenda besar. Di antaranya, perbaikan infrastruktur pendidikan, peningkatan kualitas guru, dan penguatan kompetensi siswa berbasis teknologi.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menyebut bahwa langkah pertama yang ditempuh adalah memastikan seluruh fasilitas pendidikan di Kukar memenuhi syarat kelayakan sesuai SPM. Mulai dari bangunan fisik hingga penyediaan sarana belajar, semua tengah dikaji dan dibenahi secara bertahap.
“Program prioritas kita tetap pada penyelesaian SPM. Itu jadi fondasi,” kata Thauhid saat ditemui di ruang kerjanya.
“Kita masih terus mengejar kualitas infrastruktur yang layak, sesuai standar minimal yang diharuskan,” lanjutnya.
Selain itu, menyadari pentingnya peran guru dalam mencetak generasi unggul, Disdikbud Kukar juga menggulirkan berbagai pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik.
“Peningkatan SDM guru itu prioritas kedua. Kita fasilitasi pelatihan supaya guru-guru kita siap menghadapi tantangan pembelajaran yang makin kompleks,” jelasnya.
Tak berhenti di situ, Kukar juga mencoba menjawab tantangan zaman dengan memperkenalkan pendekatan baru dalam pengembangan siswa. Salah satunya melalui inisiatif Sekolah Industri Google. Program ini mengintegrasikan pendidikan dengan teknologi digital dan kebutuhan industri masa kini.
“Fokus ketiga itu peningkatan kualitas siswa. Kami dorong melalui Sekolah Industri Google agar mereka punya bekal kompetensi yang relevan,” tambah Thauhid.
Sementara dari sisi capaian kognitif, Disdikbud Kukar kini tengah mengincar peningkatan skor Rapor Pendidikan, indikator nasional yang menilai performa sekolah berdasarkan aspek literasi dan numerasi. Thauhid menyebutkan, capaian di tingkat SMP sudah mulai stabil, namun masih diperlukan intervensi lebih kuat untuk jenjang SD.
“Literasi-numerasi di SMP sudah cukup baik. Tinggal di SD yang perlu kita dorong sedikit lagi,” tuturnya.
Target akhir yang ingin dicapai cukup ambisius. Yakni Rapor Pendidikan Kukar dengan skor sempurna alias 100.
“Ujungnya tetap di Rapor Pendidikan. Itu jadi acuan rasional untuk menilai kinerja pendidikan kita,” pungkasnya. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)