Balikpapan, Klausa.co – Usai Rapat Kerja se-Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, Sekretaris Daerah Provinsi sekaligus Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kaltim, menyampaikan tekadnya untuk memperkuat sinergi dalam pembinaan baca tulis Alquran. Ia menegaskan, langkah ini penting untuk memastikan konsistensi dan efektivitas di seluruh kabupaten/kota di wilayah itu.
“Masing-masing daerah tentu punya pendekatan berbeda. Namun, tugas kami di provinsi adalah menyinergikan peran ini agar tidak ada tumpang tindih. Harus efektif,” ujar Sri tegas.
Keseragaman pola pembinaan, menurut Sri, menjadi kunci keberhasilan Kaltim dalam mempertahankan prestasi di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ). Tidak hanya sebagai tuan rumah yang sukses, Kaltim juga diharapkan terus menjadi kiblat dalam pengembangan Tilawatil Qur’an.
“Tantangan menyatukan pola ini besar, tetapi kami percaya, jika bekerja bersama, semangat juara Kaltim akan terus menyala,” katanya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mendukung program LPTQ pada 2025. Keterlibatan dua lembaga ini diharapkan memperkuat koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota, sekaligus memperluas dampak pembinaan di masyarakat.
“Kami ingin masing-masing kabupaten/kota memaparkan program kerja yang terintegrasi. Dengan begitu, kegiatan menjadi lebih terkoordinasi dan berkelanjutan,” tutur Sri.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan besar: Kaltim bukan hanya menjadi daerah penyelenggara MTQ yang sukses, tetapi juga mampu menunjukkan konsistensi sebagai kawasan dengan pembinaan Tilawatil Qur’an terbaik di Indonesia.
“Kesepakatan dan komitmen bersama adalah fondasi kita. Dengan pola yang seragam dan kerja sama yang kuat, Kaltim akan terus berprestasi,” pungkasnya. (Wan/Fch/Klausa)
