Berau, Klausa.co – Kabupaten Berau mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Sebab, selama 3 tahun terakhir, daerah ini dibangun proyek penahan ombak di beberapa titik.
Hal ini diungkapkan oleh Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kaltim. Menurutnya, Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi sangat peduli dengan nasib warga Biduk-Biduk, Kabupaten Berau.
“Mulai tahun 2021 hingga 2023, kami telah membangun penahan ombak di tiga lokasi. Yaitu, dua titik di Desa Pantai Harapan masing-masing sepanjang 100 meter dan satu titik di Labuan sekitar 50 meter,” jelasnya, Senin (31/7/2023).
Untuk proyek tersebut, pemerintah provinsi mengucurkan dana sebesar Rp4,7 miliar dari APBD Kaltim tahun 2021. Kemudian pada tahun 2022, anggarannya naik menjadi Rp7,4 miliar untuk membangun penahan ombak di empat lokasi lainnya.
“Di tahun 2022, dibangun penahan ombak di Batu Dua sepanjang 50 meter, Labuan Kelambu sekitar 50 meter, Biduk-Biduk (depan Polsek) sepanjang 274 meter dan Pantai Biduk-Biduk sekitar 80 meter,” terangnya.
Tahun ini, Nanda melanjutkan, pemerintah provinsi tidak berhenti berinovasi. Mereka kembali membangun penahan ombak di tujuh lokasi di Kecamatan Biduk-Biduk dengan anggaran Rp17 miliar dari APBD Kaltim tahun 2023.
“Tujuan kita membangun penahan ombak ini adalah untuk melindungi pantai dan pesisir dari abrasi yang semakin parah. Apalagi gelombang air laut di sini cukup besar dan bisa mengancam pemukiman warga dan jalan raya,” paparnya.
Nanda berharap, dengan adanya penahan ombak ini, masyarakat di Biduk-Biduk bisa merasa aman dan nyaman. Ia juga mengapresiasi dukungan dan perhatian Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi untuk daerah ini.
“Kondisi ini menjadi perhatian Gubernur, agar masyarakat di pesisir terutama Biduk-Biduk tetap aman dan tercegah dari abrasi oleh gelombang air laut,” paparnya. (Apr/Mul/Klausa)