Samarinda, Klausa.co – Wali Kota Samarinda Andi Harun optimistis Samarinda kembali meraih penghargaan kota sehat kategori tertinggi Swasti Saba Wistara. Sebagai informasi penganugerahan tersebut
merupakan penghargaan tertinggi dalam program Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
Untuk meraihnya, sebuah kota mesti memenuhi tujuh tatanan KKS. Mulai dari tatanan kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, sarana lalu lintas, tertib pelayanan transportasi, kawasan pariwisata, ketahanan pangan dan gizi, masyarakat sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
Andi Harun dapat optimis karena kegiatan yang mendukung penilaian Kota Sehat sudah dilakukan, dan juga sedang dilakukan. Salah satu di antaranya jamban komunal. Tinggal ditajamkan saja programnya.
Menurut pria yang akrab disapa AH itu, bila diperlukan Forum Kota Sehat (Forkots) dan Dinas Kesehatan Samarinda sebagai sektor basis, segera melaksanakan rapat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD).
“Nanti saya yang tanda tangani,” ungkap Andi Harun saat menerima audiensi Forkots Samarinda di Ruang Prioritas Anjungan Karangmumus, Balai Kota Samarinda pada Kamis sore, (26/1/2023).
Bahkan dalam kesempatan itu, AH menjabarkan berbagai kesiapan, bahkan beberapa permukiman yang layak diusung untuk menjadi lokasi penilaian. Di antaranya Kelurahan Sindang Sari dengan raihan juara nasional dengan program Kampung Iklim.
“Begitu juga di Bengkuring sebagai Kampung Salai. Serta di Loa Bakung RT 82 dengan permukiman yang dilengkapi CCTV dan kebun pepaya, hasil panennya gratis bagi warga. Juga Perumahan Bumi Rindang Luhur sebagai Kampung Tangguh, serta berbagai program unggulan lainnya,” beberapa Andi Harun.
Sementara itu, untuk tatanan perlindungan sosial, di Kota Tepian 99,62 persen warga telah dijamin BPJS Kesehatan. Angka itu bisa diraih karena mendapat bantuan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK). Selain itu juga dibayarkan melalui dana Probebaya 2022.
“Angka ini meningkat dari 70 persen pada 2021,” jelasnya.
Untuk pegawai diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu seribu relawan kebakaran di Samarinda mendapat BPJS Ketenagakerjaan sebagai jaminan kecelakaan kerja dan kematian.
Program lain, untuk penilaian pasar sehat, AH menyarankan memasukkan Pasar Merdeka. Pasalnya pasar tersebut terlah meraih penghargaan Nasional. Yakni kategori Pasar Rakyat ber-SNI dan Pasar Tertib Ukur. Pasar Merdeka juga dinilai pasar Zero Aditif. Apalagi 74 persen pedagang di sana telah menyediakan pembayaran non-tunai.
“Makanya saya optimis kita bisa meraih Swasti Saba Wistara. Segera saja dikumpulkan OPD agar bisa mendukung penilaian,” imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Forkots Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun melalui Sekretaris Forkots Maryam Amir menyampaikan salah satu kendala yang dihadapi. Kendalanya adalah dokumentasi dari OPD.
“Terkadang OPD yang melaksanakan kegiatan, biasanya belum siap dokumentasinya ataupun dengan laporannya. Makanya kedatangan kami hari ini untuk meminta dukungan pak Wali agar OPD bisa menyiapkan segalanya, payung hukumnya jelas, kegiatannya jelas, dokumentasinya ada dan lain hal, ” sebut Maryam.
Untuk mencapai target Swasti Saba Wistara, Ketua Forkots meminta dukungan dan siap berkolaborasi dengan semua pihak utamanya dalam mewujudkan tatanan-tatanan kota sehat.
Samarinda sendiri sudah berhasil meraih penghargaan Swasti Saba Wistara sebanyak tiga kali, 2015, 2017 dan 2019. Sebelumnya meraih Swasti Saba kategori Wiwerda di tahun 2007, 2009, 2011 dan 2013. (Mar/Fch/Klausa)