Samarinda, Klausa.co – Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar turun ke daerah pemilihannya di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan untuk menyerap aspirasi masyarakat dalam kegiatan Reses Masa Sidang III Tahun 2022.
Pada kesempatan itu, Mia Suci yang merupakan salah satu perwakilan RT 17 Kelurahan Makroman tidak memiliki banyak permintaan. Hanya saja, Mia meminta agar Anggota DPRD Samarinda Dapil I itu dapat memberikan seragam senam.
“Kebetulan pak, saya mengajar senam di RT 16. Saya cuma minta seragam senam saja pak. Tidak ada permintaan lain,” ucapnya di Gang Melati Jalan Pelita 6 Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda.
Selain Mia, salah satu warga dari RT 18 yang bernama Ipit juga menyalurkan aspirasinya pada politikus Gerindra tersebut. “Kebetulan pak, saya ini juga guru TK di Pelita 6. Nah, sekolah TK itu berada di dalam gang,” jelasnya, Rabu (12/10/2022).
Ipit pun mengkritisi masalah infrastruktur menuju TK yang dirasa sangat rendah. Bila hujan deras sering terjadi banjir. Bahkan, banyak warga setempat seringkali memarkirkan kendaraannya di depan gang ketika banjir melanda. “Anak didik jadi tak bisa ke sekolah, kami takut mereka main banjir,” terangnya.
Ia menerangkan, jalan tersebut sudah diusulkan dalam program Probebaya. Namun, karena ada usulan lain yang sudah masuk dan mungkin lebih prioritas. Maka, usulan pihaknya ini belum ditindaklanjuti.
“Kalau bisa secepatnya untuk perbaikan jalan itu, karena jalannya rendah betul. Lebarnya itu sekitar 1 meter saja, panjangnya kira-kira 100 meter mungkin. Kami minta ditinggikan saja pak mengurangi banjir,” paparnya.
Menanggapi beberapa usulan itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar mengatakan bahwa usulan dari Mia terkait seragam senam akan dipenuhi secara langsung. “Tenang saja, untuk seragam ini akan saya penuhi secara pribadi,” bebernya.
Selanjutnya, mengenai akses jalan masuk TK. Deni Hakim ingin melihat akses jalan tersebut lebih dulu untuk mengetahui keadaannya. “Perlu diketahui, usulan untuk infrastruktur itu tidak bisa langsung dikerjakan karena ada proses pengusulan,” jelasnya.
“Akan tetapi, bagus lagi jika usulan itu dibuatkan menjadi proposal yang ditandatangani oleh RT dan masyarakat setempat. Itu lebih cepat lagi biasanya. Karena bukan hanya satu orang saja yang mengusulkan tapi semua warga,” sambungnya.
Pria kelahiran Kota Samarinda ini pun memberikan dukungannya untuk berbagai macam permasalahan terkait pendidikan di Kota Samarinda. Sebab, mereka semua merupakan aset dan anak-anak generasi mendatang.
“Saya yakin, mereka akan menjadi sosok potensial apabila mendapat pendidikan dan pemahaman yang bagus,” tuturnya.
(APR/ADV/DPRD Samarinda)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS