Samarinda, Klausa.co – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak mengatakan bahwa Benua Etam termasuk salah satu daerah endemis tertinggi di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular Malaria di Ruang Rapat Tepian I Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Kota Samarinda pada Senin (4/7/2022).
Secara Nasional, Provinsi Kaltim masih berada di urutan ke lima dari jumlah kasus yang masih ada. “Memang yang tertinggi itu masih Papua dengan menyumbang 90 persen kasus malaria di Indonesia,” ucapnya.
Sementara untuk provinsi yang dipimpin Gubernur Isran Noor ini, Andi Ishak menyebut ada satu kabupaten/kota yang masuk ke dalam katagori zona merah sebagai daerah berstatus endemis tertinggi di Provinsi Kaltim.
“Desusnya di Kaltim ini yang masih endemis tinggi itu ada di satu kabupaten yaitu Penajam Paser Utara (PPU). Kebetulan itu adalah wilayah Ibu Kota Negara Nusantara,” terangnya.
Andi Ishak pun mendorong agar Kabupaten PPU dapat menurunkan statusnya menjadi endemis moderat atau bahkan endemis rendah. “Kalau bisa menjadi zona kuning ke hijau, kita ingin menyukseskan agar wilayah IKN terbebas dari Malaria,” harapnya.
Dengan terselenggaranya rakor ini, ia berharap agar Kaltim dapat menjadi salah satu provinsi yang menyukseskan terwujudnya eliminasi malaria di tahun 2030 secara nasional.
“Target itu membuat kita ingin berkomitmen ingin mewujudkannya bersama pihak kesehatan dan swasta terutama perusahaan sawit yang menjadi daerah endemis, khususnya yang ada di 4 wilayah yaitu PPU, Kutai Kartanegara, Paser dan sedikit wilayah Balikpapan,” tegasnya.
Ke depannya, Pemerintah Provinsi Kaltim harus mengambil peran lebih untuk bisa mengkoordinasikan segala kemungkinan terjadinya endemi tinggi di empat wilayah tersebut. “Target kita bebas malaria di semua wilayah termasuk empat kabupaten/kota ini,” paparnya. (APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS