Klausa.co

Pemkot Samarinda Tolak Insinerator Cerobong, Pilih Teknologi Pirolisis Ramah Lingkungan

TPS Sambutan, Kota Samarinda. (Yah/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil sikap dalam pengelolaan sampah. Wali Kota Samarinda Andi Harun memastikan tidak akan menggunakan insinerator dengan sistem cerobong asap. Hal ini diambil usai kekhawatiran dampak lingkungan yang ditimbulkan.

“Yang tidak direkomendasikan itu adalah insinerator berskala kecil dengan cerobong. Tapi Samarinda tidak mengadopsi sistem itu,” tegas Andi Harun, merespons arahan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, yang menyoroti risiko emisi berbahaya seperti dioksin dan furan dari insinerator cerobong.

Sebagai gantinya, Pemkot memilih teknologi pirolisis yang dianggap lebih aman. Teknologi ini bekerja secara tertutup, tanpa cerobong, dan memanfaatkan sistem pendingin berbasis air. Menurut Andi Harun, metode ini telah teruji dan juga digunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep kota hijau atau green city.

Baca Juga:  ELSIMIL, Aplikasi Wajib Bagi Calon Pengantin

“Sistem cerobong itu rentan karena suhu pembakarannya tidak stabil. Bisa naik turun di kisaran 850 derajat. Sedangkan pirolisis di IKN terbukti lebih konsisten dan ramah lingkungan. Dan kita ikut standar itu,” jelasnya.

Menjawab kekhawatiran masyarakat, AH sapaan akrabnya, menyebut bahwa teknologi yang akan digunakan telah memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), baik dari sisi pengendalian emisi maupun pengolahan residu.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh mitra atau produsen teknologi pengelolaan sampah wajib tunduk pada ketentuan pemerintah pusat dan daerah.

“Kalau kita pakai, tentu semuanya harus lolos pengujian dan sesuai pedoman pemerintah pusat. Tidak boleh ada kompromi dalam urusan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga:  Andi Harun Diskusi dengan CRIC, Bahas Pengelolaan Sampah Samarinda

Lebih jauh, pendekatan ini disebut sebagai bagian dari upaya membangun sistem ekonomi sirkular.

“TPA-TPA kita bisa bertransformasi. Bukan lagi jadi beban, tapi justru pusat produksi energi dan sumber penghasilan baru,” tutup Andi Harun. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co