Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tetap fokus mengembangkan sektor pariwisata meski menghadapi tekanan efisiensi anggaran. Salah satu strategi utama yang kini diandalkan adalah penguatan desa wisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Ririn Sari Dewi, menyampaikan bahwa desa wisata telah menjadi program unggulan daerah dan masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah provinsi.
“Desa wisata ini sudah menjadi prioritas. Di tengah keterbatasan anggaran, justru kami maksimalkan potensi lokal yang ada melalui skema pengembangan berbasis komunitas,” kata Ririn saat menghadiri diskusi publik bertema “Pariwisata yang Kuat di Tengah Efisiensi Anggaran: Kolaborasi dan Inovasi” di Samarinda, Rabu (4/6/2025).
Saat ini, terdata ada 112 desa wisata di Kaltim. Untuk memperjelas pengelolaan dan pembinaan, pemerintah membagi peran berdasarkan jenjang kewenangan: kabupaten/kota mengembangkan desa rintisan hingga berkembang, provinsi mendorong desa berkembang menjadi maju, sementara desa mandiri ditangani langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Pembagian tugas ini sedang kami atur lewat Peraturan Gubernur. Nantinya akan kami sosialisasikan secara luas, termasuk melalui media massa,” ujar Ririn.
Ia menambahkan, Kemenparekraf menargetkan pembentukan 6.000 desa wisata di Indonesia hingga 2029. Kaltim, menurutnya, memiliki potensi besar untuk ambil bagian dalam capaian target tersebut, mengingat kekayaan alam dan budaya yang dimiliki daerah.
Salah satu contoh yang disorot adalah Desa Budaya Pampang di Samarinda Utara, yang dikenal luas sebagai pusat budaya masyarakat Dayak Kenyah.
“Pampang itu sudah dikenal wisatawan dalam dan luar negeri. Yang perlu kita perkuat sekarang adalah infrastrukturnya dan promosi yang lebih luas,” jelasnya.
Guna mendukung promosi, Dispar Kaltim menggandeng media, influencer, dan penyedia platform digital wisata agar eksposur desa wisata Kaltim meningkat secara nasional dan internasional.
“Kami ingin desa wisata jadi ujung tombak ketahanan sektor pariwisata Kaltim, apalagi di tengah efisiensi anggaran seperti sekarang,” tandasnya. (Din/Fch/ADV/Diskominfo Kaltim)