Kukar, Klausa.co – Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok di Tenggarong kian menipis. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mulai bergerak, menyusun rencana pembangunan TPA baru yang diproyeksikan akan menggantikan fungsi utama lokasi lama yang kini nyaris penuh.
Langkah antisipatif ini tengah dirancang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, menyusul penurunan daya tampung TPA Bekotok yang sudah beroperasi bertahun-tahun di Kelurahan Loa Ipuh. Di atas lahan seluas 5 hektare, TPA itu kini menjadi tumpuan utama pembuangan akhir dari tiga kecamatan, Tenggarong, Loa Kulu, dan Tenggarong Seberang.
“TPA Bekotok saat ini sudah sangat terbatas kapasitasnya. Karena itu kami mulai verifikasi beberapa lokasi baru di wilayah Tenggarong,” kata Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, saat ditemui pekan ini.
Menurut Slamet, volume sampah dari ketiga kecamatan itu mencapai 25 ton setiap hari. Lonjakan produksi sampah yang tak diiringi dengan ekspansi infrastruktur pengelolaan membuat pemerintah harus mencari solusi cepat, sebelum sistem pembuangan lumpuh total.
Sejumlah lokasi alternatif kini tengah dikaji. Salah satu opsi yang mengemuka adalah kawasan Desa Jonggon dan Desa Bensamar. Namun, Slamet menyebut, terdapat kendala administratif, terutama status lahan di Jonggon yang diketahui milik Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak).
“Kami masih perlu komunikasi lintas dinas soal kemungkinan hibah atau pemanfaatan lahan. Belum bisa dipastikan lokasinya karena masih dalam proses verifikasi,” ujarnya.
Sambil menunggu kejelasan lokasi baru, DLHK Kukar tak tinggal diam. Upaya perpanjangan usia pakai TPA Bekotok tengah dirancang, dengan pendekatan teknis berupa peningkatan sistem pengelolaan dan efisiensi penumpukan sampah.
“Kami coba kaji ulang, bagaimana TPA Bekotok masih bisa dimaksimalkan fungsinya sembari menunggu kesiapan TPA pengganti,” imbuh Slamet. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)