Samarinda, Klausa.co – Samarinda kembali dihadapkan dengan bencana tanah longsor. Senin pagi (12/5/2025), warga Jalan Belimau, RT 22, Gang Bulu Tangkis, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, dikejutkan oleh gemuruh tanah yang longsor dan menghantam sejumlah rumah.
Satu keluarga, yang terdiri seorang ibu dan tiga anaknya diduga menjadi korban. Rumah mereka tertimbun bersama material tanah dan bangunan yang ambrol.
Mila, warga sekitar yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban, mengisahkan detik-detik saat bencana itu datang.
“Sekitar jam enam pagi saya dengar suara keras, seperti petir. Waktu saya keluar rumah, tanah sudah turun,” ujarnya, masih terguncang.
Ia berhasil menyelamatkan diri bersama keluarganya. Namun, rumah tetangganya tak seberuntung itu.
“Motor mereka masih di depan rumah. Biasanya jam segitu belum ada yang keluar. Saya yakin mereka masih di dalam,” kata Mila.
Ia juga sempat mendengar suara gemuruh sekitar pukul 05.00 Wita, tanda-tanda awal longsor yang sempat ia abaikan.
Longsoran menyebabkan kerusakan cukup parah. Empat bangunan terdampak. Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa dua bangunan kosong, satu berhasil ditinggalkan pemiliknya, dan satu lagi yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya satu keluarga.
“Hujan deras sejak dini hari dan struktur tanah yang menggantung tanpa penahan kuat membuat lokasi ini sangat rentan,” ujar Suwarso.
Proses evakuasi, lanjutnya, masih tertunda karena kondisi cuaca dan tanah yang belum stabil.
Tebing di kawasan tersebut ditutupi hanya oleh semak dan rumput merambat. Tidak ada pohon besar yang bisa menahan gerakan tanah. Ketika hujan mengguyur deras, tanah pun bergeser, menghantam permukiman yang ada di bawahnya.
Hingga berita ini ditulis, tim gabungan dari BPBD dan Basarnas masih bersiap untuk melakukan evakuasi, menunggu cuaca membaik. (Nur/Fch/Klausa)