Jakarta, Klausa.co – Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menunjukkan tajinya dalam prestasi keagamaan. Setelah meraih gelar juara umum pada Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXX yang digelar 6–16 September 2024 lalu, kini Bumi Etam bersiap mencetak prestasi di panggung internasional. Dua qori terbaik dari Kaltim akan mewakili Indonesia dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Internasional di Jakarta pada akhir Januari ini.
Adalah Imranul Karim dari Kutai Timur dan Yasin Abror dari Samarinda yang dipercaya membawa nama Indonesia. Keberhasilan keduanya di tingkat nasional mendapat apresiasi langsung dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik. Sebagai bentuk penghargaan, para juara MTQN XXX menerima bonus berupa uang pembinaan, perjalanan umrah, dan haji.
Pada Minggu (26/1/2025), acara pembekalan sumber daya manusia dirangkai dengan pelepasan peserta umrah digelar di Gedung Pertemuan Bukit Hambalang, Bogor. Selain mendalami ilmu keagamaan, peserta diajak berwisata edukasi ke kebun anggur, peternakan domba, hingga Candi Hambalang.
Akmal, dalam sambutannya, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian LPTQ Kaltim di bawah kepemimpinan Sri Wahyuni, Sekda Provinsi Kaltim.
“Kaltim berhasil membawa nama baik daerah, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi yang baik dari semua pihak,” ujar Akmal.
Namun, ia sadar tugasnya sebagai Pj Gubernur Kaltim segera berakhir. Akmal berharap semangat kolaborasi ini tetap hidup untuk menciptakan regenerasi qori dan qoriah berbakat di masa depan.
Hal senada disampaikan Ketua Umum LPTQ Kaltim, Sri Wahyuni. Baginya, pencapaian ini bukan sekadar prestasi, melainkan sebuah perjalanan spiritual.
“Kesempatan ini memberikan pengalaman yang berharga bagi para juara. Apresiasi berupa umrah dan pembekalan ilmu akan menjadi bekal penting bagi mereka,” ucap Sri.
Sementara itu, Ahmad Multazam, yang dipercaya memberikan pembekalan spiritual, turut menekankan pentingnya persiapan mental dan spiritual bagi para peserta. Dengan pendekatan yang personal, ia memastikan setiap peserta dapat menjalani ibadah dengan khusyuk dan optimal. (Wan/Fch/Klausa)