Klausa.co

Kader Hijau Muhammadiyah Angkat Isu Lingkungan dalam Festival Ibu Bumi Menggugat

Festival Ibu Bumi Menggugat, bertemakan Ta’awun untuk Keadilan Ekologi, di SD Muhammadiyah 01 Samarinda, pada Minggu, (15/12/2024). (Foto: Yah/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) menyelenggarakan Festival Ibu Bumi Menggugat dengan tema “Ta’awun untuk Keadilan Ekologi” di SD Muhammadiyah 1 Samarinda, pada Minggu (15/12/2024). Acara tersebut menghadirkan diskusi yang melibatkan narasumber Mareta Sari dari Jatam Kaltim, Adinda Rahmadhani dari PW IPM Kaltim, Parid Ridwanudin dari LHKP PP Muhammadiyah, Yuda Almerio Pratama Lebang dari AJI Samarinda, dan Arip Yogiawan, Juru Bicara Koalisi Bersihkan Indonesia dari TrendAsia.

Aidil, Ketua Panitia, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah kelanjutan dari road show yang sebelumnya digelar di Trenggalek, Jawa Timur, serta Kupang, Nusa Tenggara Timur. Samarinda, yang juga dikenal sebagai ‘Kota Tepian’, dipilih sebagai lokasi ketiga dari rangkaian acara ini.

Baca Juga:  Ugal-ugalan, Minibus Hantam Tiga Pemotor di Samarinda: Satu Tewas, Dua Kritis

Kegiatan sehari penuh ini berlangsung dari pagi hingga sore, menampilkan berbagai agenda menarik seperti diskusi, pameran seni, dan panggung seni.

“Di panggung seni, banyak penampilan dari teman-teman, mulai dari tari, puisi, monolog, musik, hingga stand-up comedy,” ungkap Aidil usai sesi diskusi.

Aidil menambahkan, alasan mereka terlibat sebagai panitia adalah untuk membuka wawasan anggota terkait berbagai sudut pandang tentang pengelolaan tambang dan isu lainnya yang masih menjadi perdebatan dalam tubuh Muhammadiyah.

“Dengan keberanian kami mengambil kegiatan ini, diharapkan dapat membuka cakrawala berpikir kami dan memberikan perspektif baru, sehingga bisa merumuskan dan menggodok kembali keputusan yang telah diambil oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujarnya.

Baca Juga:  Nahkoda Baru PIKI Kaltim Baru Terpilih, Siap Besinergi dengan Pemerintah Bangun IKN

Aidil juga menyarankan agar seluruh pihak terus bersama-sama mengawal keputusan pusat dan menilai mana yang baik dan buruknya.

“Kita harus bisa melihat mana yang baik dan buruknya,” pungkasnya. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co