Klausa.co – Tak kenal lelah. Kalimat tadi bisa menggambarkan sosok seorang Gianluigi Buffon. Meskipun sudah menginjak usia 45 tahun, dia masih bermain di level profesional bersama Parma di Serie B. Dia bahkan memiliki rencana untuk terus bermain hingga tahun 2023, atau bahkan lebih lama lagi.
Buffon adalah legenda hidup sepak bola Italia. Dia telah bermain di level tertinggi sepak bola selama lebih dari dua dekade, memenangkan berbagai gelar dan penghargaan, baik di tingkat klub maupun negara.
Buffon lahir di Carrara, Italia, pada 28 Januari 1978. Dia mulai bermain sepak bola sejak kecil, mengikuti jejak ayahnya yang juga seorang penjaga gawang. Dia bergabung dengan akademi Parma pada tahun 1991, dan membuat debut profesionalnya pada tahun 1995, saat berusia 17 tahun. Dia segera menunjukkan bakat dan potensinya, membantu Parma meraih gelar Coppa Italia, Piala UEFA, dan Supercoppa Italiana pada tahun 1999.
Pada tahun 2001, Buffon pindah ke Juventus dengan biaya transfer sebesar €52 juta, yang merupakan rekor dunia untuk seorang penjaga gawang saat itu. Di Juventus, dia menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan tim. Dia memenangkan 10 gelar Serie A (meskipun dua di antaranya dicabut karena skandal Calciopoli), enam gelar Coppa Italia, lima gelar Supercoppa Italiana, dan dua kali menjadi runner-up Liga Champions. Dia juga menjadi penjaga gawang pertama yang memenangkan penghargaan Serie A Footballer of the Year pada tahun 2017.
Di tingkat internasional, Buffon adalah pemain dengan jumlah penampilan terbanyak untuk tim nasional Italia, dengan 176 caps (penampilan). Dia menjadi bagian dari tim yang menjuarai Piala Dunia 2006 di Jerman, dan menjadi runner-up Euro 2012 di Polandia-Ukraina. Dia juga mendapatkan banyak penghargaan individu, seperti The Best FIFA Goalkeeper pada tahun 2017, dan World’s Best Goalkeeper lima kali.
Pada tahun 2018, setelah 17 tahun bersama Juventus, Buffon memutuskan untuk mencoba tantangan baru di Paris Saint-Germain. Di sana, dia bermain dalam sistem rotasi dengan Alphonse Areola, dan berhasil meraih gelar Trophée des Champions dan Ligue 1. Namun, dia hanya bertahan satu musim di klub Prancis tersebut.
Pada tahun 2019, Buffon kembali ke Juventus sebagai pelapis Wojciech Szczęsny. Dia masih mampu menunjukkan performa yang baik di usianya yang sudah tidak muda lagi. Pada musim 2019–20, dia memecahkan rekor Paolo Maldini sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di Serie A, dengan 648 kali tampil. Dia juga memenangkan gelar Serie A ke sepuluhnya bersama Juventus. Pada musim berikutnya, dia menjadi penjaga gawang utama di Coppa Italia, dan membawa Juventus meraih trofi ke enamnya.
Pada Juli 2021, Buffon membuat keputusan yang mengejutkan banyak orang. Dia memilih untuk meninggalkan Juventus dan bergabung kembali dengan Parma, klub yang saat itu baru saja terdegradasi ke Serie B. Buffon mengatakan bahwa dia ingin menutup karier sepak bolanya dengan cara yang istimewa dan berbeda dari yang lain. Dia juga mengatakan bahwa dia ingin membantu Parma kembali ke Serie A.
Buffon telah membuktikan dirinya sebagai salah satu legenda sepak bola dunia. Dia memiliki semangat dan dedikasi yang luar biasa untuk olahraga yang dicintainya. Dia juga memiliki rasa hormat dan cinta yang besar untuk klub-klub yang pernah dibelanya. Kembalinya Buffon ke Parma adalah sebuah gestur yang menginspirasi banyak orang. Dia adalah penjaga gawang legenda yang kembali ke rumah. (Fch/Klausa)