Samarinda, Klausa.co – DPD Gerindra Kalimantan Timur (Kaltim) optimis rebut kursi pimpinan Karang Paci di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Andi Harun, Ketua DPD Gerindra Kaltim, usai mendaftarkan 55 bakal calon legislatif (bacaleg) di KPU Kaltim, jalan Basuki Rahmat, Samarinda.
“Hari ini kita mendaftarkan 55 bacaleg, dan untuk keterwakilan perempuan juga sudah kita penuhi yakni minimal 30 persen di setiap dapil. Kita optimis menang, kan politik itu harus optimis,” ujar Andi Harun, Sabtu (13/5/2023).
Andi Harun tidak membeber berapa target raihan kursi di DPRD Kaltim.
Meski begitu, dirinya memastikan akan memaksimalkan semua mesin partai dan pergerakan para bacaleg, sehingga kursi di DPRD Kaltim bisa dimaksimalkan.
Optimis mengejar kursi Ketua DPRD Kaltim, setelah Gerindra Kaltim, melakukan beberapa evaluasi terhadap pemilu sebelumnya.
Sehingga, kelemahan ataupun kesalahan yang pernah terjadi dimasa lalu tidak akan terulang pada pemilu 2024 nanti.
Selain itu, Gerindra juga sudah melakukan pembenahan struktur partai lalu menyeleksi secara detail bacaleg yang akan bertarung pada Pemilu 2024.
“Disamping itu, hasil kerja kader-kader partai dan anggota legislatif selama ini yang paling penting. Sehingga di Pemilu 2024, kita optimis menang dengan perolehan kursi dan suara maksimal,” jelasnya.
Adapun bacaleg yang didaftarkan Gerindra ini tentunya tidak memandang usia melainkan dari berbagai kalangan, latar belakang dan lintas generasi.
Ada yang senior, ada pula yang mewakili generasi muda.
“Latar belakang dari bacaleg kita mempunyai profesi yang berbeda-beda dan beragam,” tuturnya.
Disinggung terkait strategi yang digunakan Gerinda untuk memenangkan Pileg 2024, Andi Harun menegaskan pola strategi pemilu dari tahun ke tahun itu selalu mengalami pergeseran.
Jika dulunya masing-masing partai politik ini hanya menggunakan strategi direct call dan door to door.
Sekarang partai politik tidak bisa hanya menggunakan strategi tersebut untuk menarik perhatian masyarakat, karena masyarakat sudah semakin cerdas dan melek politik.
Maka selama perjalanan Pemilu 2019 hingga sekarang, Gerindra tidak lagi mengandalkan kampanye door to door dengan cara ‘jual kecap’, melainkan, Gerindra memberikan bukti nyata untuk masyarakat.
“Saya bersyukur anggota DPRD dari Gerindra bisa lebih maksimal memberikan bukti nyata pada masyarakat. Mereka menyerap aspirasi masyarakat untuk kemudian disalurkan dan diperjuangkan. Jadi, Gerindra tidak lagi mengandalkan alat peraga seperti baliho dan stiker,” tegasnya. (Apr/Er/Klausa)