Klausa.co

Ramadan 1444 Hijriah akan Digenapkan Hingga 30 hari, Hari Raya Idulfitri Diprediksi Jatuh pada 22 April

Ilustrasi Rukyatul Hilal (foto: Google)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Hari Raya Idul Fitri semakin dekat. Namun, kapan tepatnya umat Islam merayakannya masih menunggu keputusan dari Kementerian Agama RI. Untuk itu, Kementerian Agama bersama MUI Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan pemantauan rukyatul hilal atau penampakan bulan sabit pada Kamis (20/4/2023).

Pemantauan dilakukan di Hotel Selyca Samarinda Jalan Bhayangkara. Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid mengatakan, hilal masih berada di ketinggian 1 derajat lebih. Padahal, kriteria yang disepakati bersama Kemenag RI dan beberapa negara tetangga adalah 3 derajat.

“Jadi menurut ketentuan yang sudah disepakati Kemenag RI bersama Kementerian Agama Brunei, Malaysia, Singapura dan lainnya, kita belum masuk kriteria 3 derajat,” ungkapnya.

Dengan demikian, kemungkinan besar Bulan Ramadan tahun 1444 Hijriah akan digenapkan hingga 30 hari. Namun, Rasyid masih menunggu keputusan resmi dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang akan mengumumkan hasil rukyatul hilal dari seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Belum Kantongi Izin Kepolisian, Event Kompetisi Ladyboy Dihentikan Wali Kota Samarinda

“Kita tunggu saja keputusan dari Menteri Agama,” jelasnya.

Rasyid juga menghimbau agar umat Islam saling menghormati jika ada perbedaan dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri. Ia mengucapkan selamat kepada mereka yang sudah menyatakan 1 Syawal dan mengajak mereka yang masih berpuasa untuk melaksanakan shalat Idul Fitri bersama-sama.

“Bagi kawan-kawan yang sudah menyatakan 1 syawal, saya ucapkan selamat melaksanakan ibadah salat ied besok hari. Kepada kaum muslimin tidak ada yang menghalang-halangi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Semua punya hak sesuai ketentuan masing-masing. Tidak ada yang menghalangi dan merasa lebih baik, semua punya dasar masing-masing,” tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Kaltim Abdul Khaliq. Ia menegaskan bahwa hasil ketinggian dari pantauan rukyatul hilal belum masuk kategori sesuai yang ditentukan. Ia juga menyatakan bahwa hasil pantauan akan disampaikan ke Kementerian Agama RI.

Baca Juga:  1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025, Lebaran Serentak

“Selanjutnya hasil pantauan yang telah dihimpun akan disampaikan ke Kementerian Agama RI,” tuturnya.

Kemudian menambahkan, Fatuh Hidayatullah yang merupakan Forcaster Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, menyebut hilal terlihat pada ketinggian 1 derajat 33,33 menit dan elongasi 2 derajat 18,64 menit.

“Kemungkinan untuk 1 Syawal jatuh pada hari Sabtu,” bebernya. (Apr/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co