Samarinda, Klausa.co – Akses utama penghubung Desa Lemper, Tanjung Soke, Deraya dan Gerunggung di Kabupaten Kutai Barat terancam terputus. Pasalnya, jalan penghubung yang menghubungkan desa-desa tersebut dengan ibu kota kabupaten kondisinya rusak parah. Hal ini membuat warga kesulitan beraktivitas dan mendapatkan pelayanan publik.
Kerusakan jalan penghubung ini menjadi sorotan Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) yang menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas PUPR Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat di Gedung E Komplek DPRD Kaltim jalan Teuku Umar, Samarinda, pada Senin (3/4/2023).
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang mengatakan, jalan penghubung ini harus segera diperbaiki agar warga Kutai Barat tidak tertinggal dari daerah lain. “Ini adalah persoalan infrastruktur yang mendesak. Jika jalan tidak diperbaiki, maka warga akan terisolasi dan sulit mendapatkan akses pelayanan publik,” kata Veridiana.
Menurut Veridiana, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki jalan penghubung tersebut. Pertama, Pemerintah Provinsi Kaltim bisa memberikan bantuan keuangan (bankeu) kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Barat. “Karena status jalannya itu kabupaten, maka yang bisa kita lakukan hanya melalui bankeu. Kami menyarankan agar usulan ini menjadi prioritas,” ujarnya.
Kedua, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat bisa meminta bantuan ke Pemerintah Pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) atas pembangunan jalan daerah. “Ada inpres jalan dari Balai Jalan, jadi supaya bisa masuk dalam inpres jalan,” terangnya.
Veridiana menambahkan, DPRD Kaltim akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat untuk memperjuangkan jalan penghubung tersebut. Ia berharap, jalan penghubung tersebut bisa segera diperbaiki agar warga Kutai Barat bisa menikmati pembangunan yang merata.
“Kami akan terus mengawal dan mendorong agar jalan ini segera diperbaiki. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Jalan penghubung yang rusak parah ini sebagian besar berada di kawasan hutan. Jalan ini merupakan akses utama bagi warga desa Lemper, Tanjung Soke, Deraya dan Gerunggung untuk menuju ibu kota kabupaten atau provinsi. Jika jalan ini tidak diperbaiki, maka warga akan kesulitan bertransportasi, berdagang, bersekolah, berobat, dan lain-lain.
Disinggung berapa banyak anggaran yang dibutuhkan agar dapat menjadikan jalan penghubung 4 desa ini sebagai jalan mantap, Veridiana Huraq Wang membeberkan bahwa diperlukan dana sebesar Rp1,78 triliun.
“Itu agar peningkatan Jalan menjadi mantap. Tapi kalau estimasi anggaran untuk tahun 2024 itu hanya Rp187 miliar, pembangunannya tentu bertahap,” paparnya. (Apr/Fch/Adv/DPRD Kaltim)