Samarinda, Klausa.co – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharap dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Timur (Kaltim). Khususnya sektor pendidikan. Justru yang dikhawatirkan, apabila harapan itu tidak terealisasi.
Proses belajar mengajar di Bumi Etam dikhawatirkan dan diprediksi tertinggal jauh dengan pendidikan di Pulau Jawa. Pasalnya, lulusan Pulau Jawa terkenal lebih ahli dalam bidangnya dibanding SDM Kaltim.
Menjawab pertanyaan ini, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis mengatakan, sebenarnya SDM di Kaltim harus dipersiapkan agar tidak tertinggal dengan daerah lain. Mengingat, sentral Indonesia akan berpindah ke Kaltim.
“Bukannya saya bilang jangan mau kalah, tapi kita harus benar-benar siap. Sebab, sentral Indonesia akan ke sini. Kita menjadi penyangga utama IKN Nusantara, semua harus dipersiapkan,” ungkapnya di Jalan Mas Penghulu Gang Surya 1 Nomor 79 RT 9 Kelurahan Mesjid, Samarinda Seberang.
Perempuan kelahiran Jakarta itu menginginkan anak-anak dan generasi penerus siap menghadapi berbagai tantangan dengan adanya perpindahan IKN ke Kaltim. Akan tetapi, semua stakeholder baik pemerintah tingkat kota, provinsi dan swasta harus menunjukkan dukungannya pada dunia pendidikan Bumi Etam.
“Pemerintah, baik kabupaten/kota, provinsi maupun pusat harus saling bersinergi mendukung dan memperbaiki berbagai infrastruktur pendidikan yang ada di sini,” pintanya pada Rabu (1/3/2023) malam.
Makanya, ia meminta agar infrastruktur pendidikan di Kaltim ditingkatkan dan tentunya dengan berbagai sistem-sistem pendukung lainnya. Sebab menurut Nanda, infrastruktur pendidikan di Kaltim masih terbilang kurang.
Padahal, anak Indonesia khususnya Kaltim itu pintar-pintar semua. Hanya saja, perlu diasah kembali dan diberikan fasilitas pendukung yang bisa meningkatkan skillnya.
“Anak sini itu pintar-pintar, apalagi kalau dikasih fasilitas yang baik. Banyak anak pintar yang sekolah di sini dan di luar dapat beasiswa. Engak kalah dengan anak-anak luar. Makanya infrastruktur pendidikannya mulai dari fasilitas, tenaga pengajar dan tenaga pendidik harus diberdayakan dari hulu sampai hilirnya,” tegasnya. (Apr/Fch/Adv/DPRD Kaltim)