Samarinda, Klausa.co – Evaluasi terhadap 100 hari pertama masa kepemimpinan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji mendapat sorotan dari legislatif. Salah satu anggota dewan, Muhammad Husni Fahruddin atau yang akrab disapa Ayub, mengapresiasi sejumlah langkah awal yang dinilai mengarah pada perubahan positif, meskipun masih dalam tahap transisi pemerintahan.
“Saya mengapresiasi program GratisPol dan Jospol. Meski belum bisa menjangkau semua masyarakat karena keterbatasan anggaran, komitmen untuk merealisasikan 100 persen pada tahun depan patut kita dukung bersama,” ujar Ayub kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
Ia menilai, saat ini Gubernur tengah fokus melakukan percepatan sinkronisasi visi dan misi dengan seluruh perangkat daerah. Ayub menyebut proses ini penting untuk membangun soliditas internal pemerintahan.
“Kalau konsistensi ini terus dijaga dalam dua sampai tiga bulan ke depan, saya yakin kinerja birokrasi bisa bergerak lebih cepat,” katanya.
Di sektor pendidikan, Ayub menyoroti pentingnya penggunaan anggaran yang efisien dan tepat sasaran. Ia menegaskan bahwa pembangunan fisik seperti pagar dan toilet sekolah tidak boleh hanya menjadi proyek simbolik.
“Pembangunan fisik harus menunjang kebutuhan utama. Sekolah gratis itu harus menyentuh kebutuhan esensial siswa. Mulai dari SPP, seragam, sampai buku pelajaran,” tegas legislator dari Fraksi Gerindra ini.
Ayub juga menekankan perlunya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam mendorong kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Menurutnya, program prioritas yang digagas pemerintah provinsi harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan layanan dasar.
“Kita di DPRD siap bersinergi. Tapi penting untuk memastikan kebijakan itu bukan hanya formalitas, melainkan betul-betul menjawab kebutuhan rakyat,” tutupnya. (Din/Fch/ADV/DPRD Kaltim)



















