Balikpapan, Klausa.co – Tiga Kabupaten di Benua Etam terima penghargaan Profilling Investasi Kaltim (PIKAT) Award tahun 2022 pada Rabu (9/11/2022) di Borneo Ballroom Hotel Novotel jalan Brigjen Ery Suparjan, Kota Balikpapan.
Ketiga kabupaten yang dimaksud antara lain Kabupaten Penajam Paser Utara (investasi pembangunan pelabuhan Penajam), Berau (pengembangan komoditi kakao) dan Kutai Barat (pembangunan pabrik karet).
Badan Pusat Statistik Kaltim menyebutkan perekonomian Kaltim triwulan II tahun ini berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp230,13 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp124,48 triliun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Plt Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim Ujang Rachmad membeberkan bahwa perekonomian Kaltim pada triwulan II 2022 yang sesuai besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp230,13 triliun.
Kemudian, atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp124,48 triliun. “Ekonomi Kaltim triwulan II 2022 terhadap triwulan II 2021 lalu mengalami pertumbuhan sebesar 3,03 persen untuk year on year,” bebernya dalam acara High Level Meeting Regional Investor Relations Unit (HLM-RIRU) Provinsi Kaltim tahun 2022.
Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,38 persen. Lalu untuk sisi pengeluaran, komponen pembentukan modal tetap domestik bruto mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,74 persen.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi triwulan II (y-on-y) yang bernilai positif terjadi di semua provinsi di Kalimantan. Namun, Kaltim memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Pulau Kalimantan mencapai 53,47 persen.
Ia menuturkan bahwa Kaltim memiliki sumber daya alam yang sangat besar, baik yang bisa diperbarui maupun tidak (unrenewable resources) seperti batu bara dan migas yang selama ini menjadi andalan penerimaan devisa.
Maka kedepannya, harus dicari alternatif lain karena potensinya akan terus berkurang dan suatu saat akan habis. Karena itu, usaha investasi di sektor lain seperti perdagangan dalam dan luar negeri maupun industri serta pariwisata perlu terus digalakkan.
“Semoga HLM-RIRU 2022 bisa dimanfaatkan sebagai forum koordinasi dan formula mencari jalan bagi upaya peningkatan investasi, industri, perdagangan, pariwisata di Kaltim, dengan menciptakan iklim berusaha yang kondusif serta ramah investasi,” harapnya.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS