Penajam Paser Utara, Klausa.co – Pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian Dunia termasuk Indonesia khususnya Kalimantan Timur selama beberapa tahun terakhir ini. Akan tetapi, dengan melandainya Covid-19 pada hari ini. Sudah sepatutnya Indonesia bangkit dari keterpurukan tersebut.
Gubernur Isran Noor melalui Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Riza Indra Riadi pun mengajak semua stakeholder untuk menjadikan tahun 2022 ini sebagai tahun pemulihan ekonomi yang dimulai dengan mempersiapkan tenaga kerja berkompeten.
“Mari kita siapkan tenaga kerja berkompeten dan berdaya saing,” ucapnya, membacakan sambutan Gubernur Isran Noor dalam acara pembukaan pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi (TKK) tahap pertama untuk Ibu Kota Negara Nusantara, Sabtu (27/8/2022).
Menurut, Riza, sapaan akrabnya, pelatihan kerja dan sertifikasi seperti ini harus terus digenjot agar kualitas maupun kapasitas angkatan kerja di Indonesia sesuai dengan kebutuhan yang telah diinginkan Pemerintah. “Industri jasa konstruksi memiliki peran sangat strategis dalam pembangunan di Indonesia,” jelasnya.
Pasalnya, industri ini mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Nasional. Oleh karenanya, berbagai macam regulasi harus terus diatur sebaik mungkin agar tercapainya penyelenggaraan konstruksi yang baik dan berdaya saing.
Indonesia saat ini lanjutnya, dihadapkan pada tantangan pembangunan infrastruktur yang semakin gencar dilakukan di beberapa daerah. Salah satunya, di Provinsi Kaltim. “Alhamdulillah, sesuai Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022. Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara,” terangnya.
Meskipun demikian, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim itu mengaku bahwa untuk mendukung pembangunannya. Pihaknya belum dapat mengimbangi dengan jumlah badan usaha jasa konstruksi yang memadai. “Maka, dengan pelatihan ini diharapkan penyelenggaraan tenaga kerja kontruksi bisa semakin berkompeten dan berdaya saing,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe mengatakan bahwa kegiatan ini akan menorehkan sebuah sejarah bagi bangsa Indonesia dalam hal pembangunan sebuah ibu kota baru yang dicita-citakan sejak Presiden Pertama Bung Karno. “Hari ini, di bawah kepemimpinan Jokowi, cita-cita tersebut akan kita wujudkan bersama,” tegasnya.
Adapun tiga tujuan pembangunan Ibu Kota Nusantara diantaranya, agar bagaimana menjadikan IKN ini sebagai identitas dan keberagaman bangsa Indonesia. Hal itu pun terlihat dari keberagaman suku yang ada di Kaltim. “Di sini suku-sukunya sudah beragam dan ini menjadi modal besar kita mencapai tujuan pembangunan Ibu Kota Negara,” paparnya.
Selanjutnya, pembangunan IKN ini bertujuan untuk menjadi kota yang berkelanjutan. Maksudnya, bisa mempertanggungjawabkan disektor sosial, lingkungan dan ekonomi itu secara berimbang. “Pembangunan fisik tidak bisa meninggalkan masalah non fisiknya yaitu sosial dan lingkungan. Itu tujuan kedua,” ungkapnya.
Tujuan ketika, Ibu Kota Nusantara harus menjadi pusat pergerakan ekonomi atau bisa dikatakan sebagai episentrum baru. “Jadi, ada Jakarta dan juga IKN Nusantara di Kaltim. Sehingga episentrum ini bisa kita manfaatkan dan nikmati bersama. Setelah kita menunjukkan keberagaman lalu kita bisa bekerja sama,” urainya.
“Untuk itu, saya ingin mengingatkan apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Beliau mengatakan bahwa membangun Ibu Kota Nusantara itu dalam rangka menuju masa depan Indonesia 2045, kita bercita-cita menjadikan Indonesia EMAS,” sambungnya.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS