Samarinda, Klausa.co – Di Kecamatan Palaran, Samarinda, ada 11 anak yang berisiko mengalami stunting. Camat Palaran Jamal Yanto berupaya mencegah kasus ini agar tidak bertambah.
“Baduta (Bayi Dua tahun) dan Balita (Bayi Lima Tahun) yang sekarang akan menjadi generasi penerus kita,” kata Jamal kepada Klausa.co pada Kamis (4/5/2023).
Jamal baru saja menghadiri Rapat Persiapan Rembuk Stunting tingkat Kecamatan di Gedung Bappedalitbang di Jalan Dahlia. Rapat itu membahas strategi penanganan stunting yang menjadi isu nasional.
Menurut Jamal, stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga pembangunan. Ia mengatakan stunting bisa menghambat potensi anak-anak untuk berkembang secara optimal.
“Kalau anak-anak kita stunting, bagaimana kita bisa mewujudkan Generasi Emas Tahun 2045?” tanya Jamal.
Generasi Emas Tahun 2045 adalah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi muda Indonesia yang akan memasuki usia produktif pada tahun 2045. Pada tahun itu, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi, yaitu kondisi di mana jumlah penduduk usia kerja lebih besar daripada jumlah penduduk usia tidak produktif.
Untuk mencapai Generasi Emas Tahun 2045, Jamal berupaya melakukan intervensi terhadap kasus stunting di Kecamatan Palaran. Ia mengatakan intervensi harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Salah satu caranya adalah dengan memperbaharui data risiko stunting di setiap kelurahan.
“Data itu penting untuk mengetahui siapa saja yang perlu kita bantu,” kata Jamal.
Dia menargetkan data tersebut bisa diperbaharui setiap bulan. Dengan begitu, ia bisa melakukan tindakan pencegahan sebelum kasus stunting bertambah.
Kecamatan Palaran bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur untuk memberikan makanan tambahan kepada anak-anak yang berisiko stunting. Makanan tambahan itu berupa biskuit gizi yang mengandung zat besi, vitamin A, dan vitamin C.
Selain itu, Jamal juga akan menggelar lokakarya lintas sektor kecamatan (Linsek) pada Kamis, 11 Mei 2023 mendatang. Linsek adalah forum diskusi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra kerja untuk membahas masalah stunting dan mencari solusinya.
Jamal berharap dengan berbagai upaya tersebut, kasus stunting di Kecamatan Palaran bisa diturunkan. Ia juga mengajak semua pihak untuk peduli terhadap masalah ini.
“Karena yang akan menentukan kemajuan selanjutnya bangsa dan negara ini ada di tangan Baduta dan Balita hari ini,” ujarnya. (Mar/Fch/Adv/Diskominfo Samarinda)