Samarinda, Klausa.co – Samarinda bersiap menyambut Ramadan dan Idulfitri dengan langkah proaktif. Pemerintah Kota (Pemkot), melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, merancang strategi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasar. Salah satu upaya utama adalah menggelar pasar murah di 20 lokasi strategis, tersebar di seluruh kecamatan.
Langkah ini dilakukan setelah pemantauan intensif terhadap kondisi pasar.
“Stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, ayam, dan daging aman. Namun, ada sedikit kenaikan pada komoditas bawang dan cabai,” ujar Nurrahmani, Kepala Disdag Samarinda, dalam wawancaranya.
Menurut Nurrahmani, lonjakan harga bawang dan cabai dipicu faktor eksternal. Gagal panen di beberapa daerah produsen menjadi penyebab utama, diperparah cuaca ekstrem yang menghambat distribusi.
“Pasokan cabai dari Jawa Timur, misalnya, menurun drastis karena gagal panen. Sebagai solusi, kami mendatangkan pasokan dari daerah lain seperti Makassar,” ujarnya.
Pasar murah menjadi senjata andalan pemerintah untuk membantu masyarakat mengatasi dampak kenaikan harga. Harga barang di pasar murah, kata Nurrahmani, akan lebih terjangkau dibandingkan harga pasar umum.
“Kami bekerja sama langsung dengan distributor agar harga yang ditawarkan lebih rendah,” tegasnya.
Penentuan lokasi pasar murah tak dilakukan sembarangan. Pemkot Samarinda berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk memilih titik yang mudah diakses masyarakat, terutama di kawasan padat penduduk.
“Kami ingin manfaat pasar murah ini benar-benar dirasakan masyarakat luas,” jelas Nurrahmani.
Namun, pasar murah bukan satu-satunya upaya. Dinas Perdagangan juga membentuk tim pengawas yang bertugas mencegah praktik penimbunan bahan pokok. Tim ini akan bertindak tegas terhadap oknum yang mencoba memanfaatkan situasi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan praktik penimbunan,” tambahnya.
Di tengah persiapan ini, Nurrahmani juga menekankan pentingnya kedisiplinan masyarakat. Ia meminta warga untuk tidak panik membeli atau melakukan pembelian berlebihan.
“Stok bahan pokok aman hingga Idulfitri. Kami harap masyarakat membeli sesuai kebutuhan agar distribusi tetap merata,” katanya.
Pasar murah dijadwalkan berlangsung dua kali di setiap kecamatan selama masa persiapan Ramadan hingga Idulfitri. Melalui program ini, pemerintah berharap dapat meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar. (Yah/Fch/Klausa)