Kutai Kartanegara, Klausa.co – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ke-3, bertempat di Jalan Jendral Sudirman, Desa Tani Bakti, Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara (Kukar) pada Minggu (05/03/2023).
Dalam kegiatan tersebut, legislator Fraksi PDI Perjuangan ini menghadirkan narasumber tokoh pemuda Kaltim Ahmad Syahrul, dengan moderator tenaga ahli Pimpinan DPRD Kaltim Rahmat Dermawan. Menurut Muhammad Samsun, wawasan kebangsaan dan mengulas empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika pentingnya.
“Kaltim ini mininya Indonesia, sukunya bermacam-macam, dari Dayak, Kutai, Jawa, Bugis, Banjar, Dayak, Batak, Papua, semua ada disini, semua hidup rukun, kenapa? Karena memahami keberagaman tersebut, 4 konsensus atau pilar telah dijalankan dengan baik,” ungkap Bendahara DPD PDI Perjuangan Kaltim tersebut.
Disebutkannya, keberagaman ini akan bertambah, seiring datangnya penduduk baru dari luar karena pembangunan IKN. Bersamaan itu, dirinya banyak membahas pembangunan non-fisik, yakni pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kaltim, agar tak kalah bersaing dengan SDM dari luar Kaltim.
“Seperti dalam diskusi tadi, salah seorang masyarakat meminta untuk dibimbing, dikawal, diarahkan mengenai legalitas UKM, karena yang terjadi sekarang, untuk penyiapan makan (katering) pekerja IKN bukan didatangkan dari UKM Kukar, melainkan didatangkan dari Balikpapan. Nah, ini terkait persoalan legalitas, tentu kita dukung, bahkan kita telah jelaskan tadi, bagaimana mendapatkan legalitas, dari HAKI, sampai perizinan lainnya,” urai Samsun.
Sementara sumber daya manusia (SDM) Kaltim, sambung Samsun, tidak kalah bersaing. Namun jika tidak dibarengi pengakuan berupa legalitas, maka bisa tertinggal. Menyiapkan segala sesuatunya harus dimulai dari sekarang juga.
Apalagi, berkaitan dengan perpindahan masyarakat baru di IKN, ada banyak perut yang harus dipenuhi kebutuhan pokoknya, ini peluang besar di wilayah pertanian. Dirinya pun mendorong masyarakat, terutama generasi muda untuk memulai bisnis di pertanian.
“Mindset kuno, kumuh dan lusuh sudah harus ditinggalkan. Berubah menjadi petani keren, dan bangga menjadi petani,” tegas Samsun.
Sementara itu, Camat Samboja Barat Burhanuddin, melalui Sekretaris Kecamatannya menuturkan, berterima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya dengan diadakannya sosialisasi wawasan kebangsaan tersebut di wilayahnya.
“Bayangkan, banyak yang tidak hafal Pancasila, apalagi tentang konsensus kebangsaan, inilah pentingnya kegiatan ini, menambah kuat rasa nasionalisme dan kebangsaan kita,” ungkapnya.
Di sisi lain, tokoh pemuda Kaltim, Ahmad Syahrul memberi penekanan terhadap penguatan dan implementasi empat Konsensus kebangsaan, berkaitan dengan tantangan dan keresahan kepemudaan menyambut IKN. (Mar/Fch/Adv/DPRD Kaltim)